Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebanon Menghadapi Krisis Kesehatan Mental Setelah Ledakan Beirut

Kompas.com - 25/08/2020, 08:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiga minggu setelah ledakan besar di Pelabuhan Beirut yang menewaskan 181 orang, Sandra Abinader (18) masih mengalami trauma secara mendalam.

Dia langsung melompat ketika mendengar suara sekecil apa pun.

"Suatu hari saya mencoba membuka kendi dan suara letupan membuat saya melompat mundur dan berteriak. Sesaat saya perlu melarikan diri," kata Sandra, dikutip dari Reuters, (24/8/2020).

Meski sadar cobaan yang dia rasakan begitu berat, Sandra mengaku tak tertarik mencari bantuan profesional.

"Kami terbiasa menangani masalah kami sendiri," katanya dengan tenang.

Kondisi yang dirasakan Sandra umum dijumpai di Lebanon, sebuah negara dengan catatan perang di masa lalu dan konflik sektarian.

Akan tetapi, ledakan itu membuat Lebanon berada pada titik yang sangat rentan setelah berbulan-bulan krisis ekonomi dan diperparah dengan pandemi virus corona.

Baca juga: Update Corona di Dunia 22 Agustus: 23 Juta Terinfeksi | Lebanon Catatkan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi

Darurat kesehatan mental

Para praktisi kini memperingatkan keadaan darurat kesehatan mental nasional ketika orang-orang mulai menunjukkan tanda-tanda trauma akibat ledakan, termasuk mimpi buruk, kilas balik, tangisan, kecemasan, kemarahan, dan kelelahan.

Psikolog mengatakan ini diperburuk oleh aliran gambar yang terus-menerus di TV Lebanon dan media sosial yang menunjukkan ledakan itu.

"Banyak orang merasa putus asa tentang seluruh situasi di sini di Lebanon," kata Jad Daou, seorang sukarelawan di LSM kesehatan mental Lebanon, Embrace.

Embrace, yang biasanya menerima antara 150-200 panggilan dalam sebulan, mengatakan lebih banyak orang telah menghubungi mereka sejak ledakan tersebut.

Kelompok tersebut telah menempatkan sukarelawan di salah satu lingkungan yang terkena dampak dan telah memulai kunjungan rumah.

Baca juga: Saat Ledakan Beirut Memicu Eksodus Baru dari Lebanon...

Banyak ahli kesehatan mental yang bergerak setelah ledakan untuk menawarkan layanan mereka, tapi beberapa di antaranya berjuang mengatasi dirinya sendiri.

"Saya tidak pernah memiliki psikolog yang berkata, 'Kami belum siap untuk berbicara saat ini. Saya butuh waktu untuk menyembuhkan diri sendiri'," kata psikolog Warde Bou Daher.

"Tapi trauma memengaruhi semua orang. Mereka perlu menyembuhkan luka mereka sendiri sebelum bisa membantu orang lain," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com