Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial Twitter beredar tangkapan layar pengumuman hasil seleksi Universitas Diponegoro (Undip) 2020 yang menyebutkan calon mahasiswa lolos seleksi mandiri dengan uang pangkal Rp 87 miliar.
Saat dikonfirmasi, pihak Universitas Diponegoro menegaskan bahwa informasi itu tidak benar alias hoaks.
Tidak ada mahasiswa Undip yang diterima dengan uang pangkal sebesar Rp 87 miliar.
Adapun tangkapan layar itu diunggah oleh akun Twitter @mahasiswaYUJIEM pada Jumat (21/8/2020).
"WONG KLATEN NGEPRANK UNDIP. Wkwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw. Kampusnya mesti dah ngarep, padahal cuman diprank hhhh," tulis akun @mahasiswaYUJIEM dalam twitnya.
WONG KLATEN NGEPRANK UNDIP????
Wkwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw
Kampusnya mesti dah ngarep, padahal cuman diprank hhhh pic.twitter.com/us8zxgfYMM
— CAH YUJIEM (@mahasiswaYUJIEM) August 21, 2020
Berdasarkan tangkapan layar itu, disebutkan bahwa peserta asal Klaten ini dinyatakan diterima pada program studi S1 Ilmu Hukum (Reg).
Dalam tangkapan layar itu terlihat keterangan uang pangkal atau Sumbangan Pembangunan Institusi (SPI) sebesar Rp 87 miliar.
Twit ini pun mendapatkan ratusan komentar dan dibagikan ulang lebih dari 3.000 kali hingga Sabtu (22/8/2020).
Benarkah informasi dalam tangkapan layar ini?
Juru Bicara Universitas Diponegoro Elisabeth Anjar mengatakan, informasi tersebut tidak benar.
"Itu berita hoaks," ujar Anjar saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (22/8/2020).
Menurut Anjar, tidak ada calon mahasiswa yang mendaftarkan diri dengan nominal uang pangkal atau SPI sebesar Rp 87 miliar.
"Tidak ada calon mahasiswa yang daftar dengan nominal SPI sebesar itu," lanjut Anjar.
Sementara itu, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu pagi, Pelaksana Tugas Wakil Rektor III Bidang Komunikasi dan Bisnis Undip Dwi Cahyo Utomo juga menegaskan bahwa informasi itu tidak benar.
"Kami tegaskan bahwa berita tersebut hoaks, tidak benar. Informasi itu tidak benar," kata Dwi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.