Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memaknai "Bajak Momentum Krisis" dalam Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi

Kompas.com - 14/08/2020, 20:48 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap krisis yang diakibatkan pandemi Covid-19 bisa dimanfaatkan dengan baik untuk melangkah ke depan.

Menurutnya, banyak negara yang mengalami kemunduruan, bahkan perekonomiannya mengalami resesi.

"Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan," kata Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020).

"Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar," serunya.

Lantas, apa maksud Presdien Jokowi dalam membajak momentum krisis itu?

Analis komunikasi politik Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan, kalimat itu mengindikasikan Jokowi ingin menjadikan momentum krisis akibat pandemi virus corona ini sebagai titik tolak untuk bergerak cepat.

"Dia ingin jajarannya lebih cepat bergerak, kemudian momentum itu kan ibaratnya titik tolak," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Baca juga: Menilik Proyek Food Estate di Indonesia yang Disebut Jokowi dalam Pidato Kenegaraan

"Jadi beliau ingin semua sadar bahwa saat ini adalah momentum paling tepat untuk bertolak melalui krisis menuju sebuah era baru yang lebih baik, terutama dari sisi ekonomi," sambungnya.

Akan tetapi, menurutnya hal itu harus diimbangi dengan contoh yang baik dari pemerintah, khususnya presiden.

Dia mengatakan, permasalahan hukum misalnya, pemerintah harus memberikan contoh dengan cara tidak tebang pilih dalam menyelesaikan kasus hukum.

Presiden juga bisa memberikan contoh dalam menyikapi kinerja para menterinya yang dinilai kurang baik.

"Jika Presiden merasa menteri-menterinya enggak bisa lari, ya sudah lakukan penyegaran, untuk dicontoh. Jadi menteri-menteri yang lama ganti saja. Itu salah satu hal," jelas dia.

Kendati demikian, Hendri mengapresiasi apa yang disampaikan Jokowi dalam pidato kenegaraan.

"Tadi Pak Jokowi sebetulnya mengawali pidato dengan baik, dia mengangkat keprihatinan, kemudian memunculkan rasa. Rasa itu penting buat orang "Timur", orang Indonesia kaya kita," tuturnya.

Memaksimalkan produk lokal

Sementara itu, pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Eddy Junarsin, menyebut pernyataan Jokowi terkait membajak momentum krisis relevan dengan kondisi saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Iran, Wilayah Ini Jadi Sasaran

Tren
Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Media Asing Soroti Kemenangan Indonesia atas Australia di Piala Asia U23

Tren
Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Cara Bikin Stiker Langsung dari Aplikasi WhatsApp, Cepat dan Mudah

Tren
Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Ramai soal Penumpang Mudik Motis Buka Pintu Kereta Saat Perjalanan, KAI Ingatkan Bahaya dan Sanksinya

Tren
Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

Tren
Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com