Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mumtaz Rais Ditegur karena Memakai Ponsel di Pesawat, Apa Bahayanya?

Kompas.com - 14/08/2020, 20:17 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diduga karena tidak diterima saat ditegur ketika menggunakan telepon seluler (ponsel) di dalam kabin pesawat, terjadi cekcok antara pimpinan KPK, Nawawi Pomolango, dengan anak Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais

Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (14/8/2020), Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan, berdasarkan aduan lisan dari Nawawi, Ahmad Mumtaz Rais sempat ditegur awak kabin Garuda Indonesia karena menggunakan ponsel saat pesawat sedang mengisi bahan bakar.

"Dari pihak kabin melihat seseorang yang pada saat refueling menggunakan HP," tutur Ferdian.

Mumtaz Rais sempat ditegur sampai tiga kali. Hingga akhirnya, Nawawi ikut memberikan teguran kepada Mumtaz Rais di kabin pesawat.

Mengapa penggunaan ponsel di kabin pesawat dan saat pengisian bahan bakar dilarang?

Baca juga: Mumtaz Rais Tiga Kali Ditegur Awak Garuda karena Pakai Handphone di Pesawat

Risiko keselamatan

Mengutip Pasal 54 dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, 

Setiap orang di dalam pesawat udara selama penerbangan dilarang melakukan:

  1. perbuatan yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan;
  2. pelanggaran tata tertib dalam penerbangan;
  3. pengambilan atau pengrusakan peralatan pesawat udara yang dapat membahayakan keselamatan;
  4. perbuatan asusila;
  5. perbuatan yang mengganggu ketenteraman; atau
  6. pengoperasian peralatan elektronika yang mengganggu navigasi penerbangan

Ponsel termasuk dalam jenis peralatan elektronika yang mengganggu navigasi penerbangan, sehingga harus dimatikan atau disetel ke mode pesawat.

Seperti diberitakan Kompas.com (28/8/2017) dilansir dari ABC Australia, badan industri ponsel, Australian Mobile Telecommunications Association (AMTA), mengatakan bahwa risiko dari penggunaan ponsel sebenarnya kecil.

Direktur eksekutif AMTA Chris Althaus menunjukkan anjuran yang sudah dikeluarkan badan tersebut.

"Tidak ada bukti nyata bahwa ponsel bisa mempengaruhi sistem di dalam pesawat dari tempat duduk penumpang. Meskipun insiden berulang kali dilaporkan oleh awak pesawat, tetapi laporan yang ada tidak mengukuhkan bahwa masalah itu ada hubungannya dengan ponsel," katanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Boeing (2000) dan Otoritas Penerbangan Federal AS (2012) juga tidak bisa mengukuhkan hubungan antara penggunaan ponsel dengan insiden pesawat yang dilaporkan.

Jika demikian, mengapa sampai saat ini penumpang tetap tidak diizinkan menggunakan ponsel di dalam pesawat?

Baca juga: Berkaca dari Kasus Mumtaz Rais, Bagaimana Larangan Penggunaan Ponsel di Pesawat?

Tidak ingin ambil risiko

Hal ini disebabkan oleh sikap industri penerbangan yang tidak mau mengambil risiko. "Kecil kemungkinan" bukan berarti "tidak akan terjadi sama sekali", begitu pandangan mereka.

Lalu, membiarkan mereka yang berada dalam pesawat melakukan kontak ke berbagai stasiun pemancar di darat bisa menyebabkan masalah pada jaringan telepon di daratan.

Oleh karena itu, beberapa maskapai penerbangan seperti Emirates dan Swiss mengatasi masalah ini dengan memasang stasiun pemancar sendiri di dalam pesawat mereka sehingga penumpang bisa bertelepon di dalam pesawat.

Mark McKenzie, CEO dari Asosiasi Pengusaha Pompa Bensin Australia, mengatakan, ponsel memang bukan barang yang sepenuhnya aman digunakan, dan tidak dibuat untuk digunakan dalam lingkungan di mana ada uap dari bahan bakar.

"Jadi industri kami lebih memilih pendekatan berhati-hati mengenai kemungkinan adanya masalah, dan bukannya menunggu sampai ada masalah sebenarnya yang terjadi," kata McKenzie.

Baca juga: Kronologi Putra Amien Rais Cekcok dengan Pimpinan KPK di Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com