KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan.
Hingga Sabtu, (8/8/2020) pagi, berdasarkan data dari Worldomoters, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 19.498.877.
Dari jumlah itu, sebanyak 722.405 orang meninggal dunia, dan 12.525.218 dinyatakan sembuh.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:
Baca juga: [POPULER TREN] Studi Baru Penularan Covid-19 pada OTG | Ancaman Virus Corona di Lebanon
Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara, dilansir dari The Guardian, Sabtu (8/8/2020):
Terjadi lonjakan pada penambahan kasus infeksi harian di Italia sebesar 38 persen lebih tinggi, pada Jumat, (7/8/2020), dengan 552 tambahan kasus baru.
Sejak Mei, Italia tidak pernah lagi mengalami peningkatan dengan angka yang cukup tinggi. Namun, dalam dua minggu belakangan ini, Italia telah mencatat sekitar 200 kasus tiap harinya, dilaporkan AP.
Wilayah timur laut Veneto, yang melakukan hampir 16.500 tes dalam sehari, mencatat tambahan 183 kasus, kurang lebih sepertiga dari penambahan secara nasional.
Gubernur Veneto Luca Zaia mengatakan kasus-kasus infeksi baru ditemukan pada warga yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Spanyol, Peru, Malta, Kroasia, dan Yunani.
Dalam briefing hariannya, dia menyebut bahwa berwisata masih tetap berisiko menyebabkan penularan virus.
"Setiap orang boleh memutuskan ke mana mereka ingin pergi berlibur, namun kenyataanya selama beberapa minggu terakhir, kami melihat ada peningkatan jumlah orang yang terinfeksi saat liburan," kata Zaia.
Baca juga: Pelajaran dari Italia, dari Pusat Wabah Kini Jadi Model Pengendalian Covid-19
Jepang mengonfirmasi tambahan 1.580 kasus positif virus corona pada Jumat, (7/8/2020). Sebagian besar kasus berasal dari area perkotaan seperti Tokyo dan Osaka, demikian laporan dari The Mainichi.
Dengan musim libur Jepang yang akan dimulai pada pekan depan, terdapat kekhawatiran bahwa pergerakan penduduk akan meningkatkan terjadinya transmisi virus.
Pemerintah Tokyo pada Jumat, (7/8/2020) melaporkan 462 kasus baru, mendekati rekor 472 kasus yang dicatat oleh ibu kota pada pekan lalau.