Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di Lebanon, Amonium Nitrat Tak Mudah Diledakkan, dan Spekulasi yang Muncul

Kompas.com - 07/08/2020, 07:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dunia dikejutkan dengan adanya ledakan besar yang mengguncang Pelabuhan Beirut, pelabuhan terbesar dan tersibuk di Lebanon.

Ledakan itu terjadi pada Selasa (4/8/2020) sore waktu setempet dan berhasil diabadikan oleh beberapa warga.

Akibat ledakan dahsyat yang dirasakan hingga radius 10 kilometer itu, 135 warga dilaporkan meninggal dunia, 5.000 orang terluka, dan sekitar 300.000 penduduk Kota Beirut kehilangan tempat tinggal.

Dugaan sementara, ledakan berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang tersimpan di gudang pelabuhan.

Presiden Lebanon Michel Aoun, seperti diunggah akun Twitter kepresidenan @LBpresidency, mengatakan, tidak akan puas sampai menemukan orang yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut.

"Karena tidak dapat diterima bahwa pengiriman 'amonium nitrat' diperkirakan 2.750 ton selama 6 tahun di sebuah gudang tanpa mengambil tindakan pencegahan, yang membahayakan keselamatan warga negara," ujar Aoun.

Menurut seorang profesor kimia di Rhode Island University Jamie Oxley mengatakan, amonium nitrat sangat sulit untuk diledakkan.

"Sangat sulit untuk menyalakannya dan tidak mudah meledakkannya," kata Oxley, dilansir dari Syarq Awsat, 5 Agustus 2020.

Sementara itu, sebuah memorandum oleh Kementerian Pertanian Perancis menyatakan, ledakan hanya dapat dipicu oleh kontak dengan zat tertentu atau sumber panas yang besar.

Berbagai keraguan ini memunculkan spekulasi soal peristiwa ledakan di Beirut.

Dikutip dari Aljazeera, Rabu (5/8/2020), seorang peneliti urusan Israel Saleh al-Naami melalui unggahannya di Twitter, menyatakan, sistem politik dan birokrasi Lebanon harus memikul tanggung jawab atas ledakan yang disebabkan oleh amonium nitrat.

Namun, menurut dia, hal itu tidak cukup untuk menampik dugaan keterlibatan Israel.

"Dapat diasumsikan bahwa Israel telah mengetahui keberadaan bahan ini dan menemukan cara untuk membakarnya," kata Saleh.

Baca juga: Ledakan di Lebanon, Bencana di Antara Pusaran Krisis Ekonomi dan Politik

Menurut dia, selama dekade terakhir, Gaza menyaksikan ledakan misterius yang hanya ditafsirkan sebagai ledakan tak disengaja.

Meski demikian, ia menilai, ada dugaan keterlibatan Israel dalam peristiwa itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com