Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memilih Lokasi Tes SKB CPNS Saat Daftar Ulang Via SSCN

Kompas.com - 01/08/2020, 17:04 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peserta yang dinyatakan lolos ke tahap seleksi kompetensi bidang (SKB) dapat memilih lokasi tes.

Pemilihan ini dilakukan ketika peserta melakukan daftar ulang di portal SSCN, sscn.bkn.go.id.

"Nanti akan ada opsi tempat tes terdekat," kata Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/8/2020).

Melansir informasi petunjuk pendaftaran sistem seleksi calon ASN, peserta yang memilih lokasi tes pada 1-7 Agustus 2020, dapat mengubah pilihan lokasi ujian sebanyak 3 kali.

Sementara, jika pemilihan lokasi tes mulai 8 Agustus 2020, maka peserta hanya dapat memilih lokasi tes SKB sebanyak 1 kali.

Setelah memilih lokasi tes, peserta dapat melakukan pencetakan kartu ujian SKB mulai 8 Agustus 2020.

Baca juga: Seputar SKB CPNS: Barang yang Wajib Dibawa hingga yang Dilarang

Berikut cara memilih lokasi tes SKB CPNS 2019.

Cara memilih lokasi tes SKB

Pemilihan lokasi tes SKB, dapat dilakukan dengan masuk ke menu resume pendaftaran.

1-7 Agustus 2020

Jika peserta tes dinyatakan lulus seleksi kompetensi dasar (SKD), maka peserta dapat melihat informasi lebih lanjut terkait pengumuman instansi masing-masing dengan mengeklik tombol "klik ini".

Selanjutnya, peserta tes dapat mengisi lokasi domisili saat ini, yang dibagi menjadi dalam negeri dan luar negeri.

Isi provinsi sesuai lokasi menetap, sedangkan kabupaten/kota diisi dengan tempat akan dilakukannya tes SKB.

Untuk pengisian titik lokasi tes SKB, maka peserta dapat memilih titik lokasi tes yang tersedia pada kabupaten/kota tempat akan dilaksanakannya tes.

Setelah yakin dengan pilihan titik lokasi tes SKB, maka klik tombol "simpan".

Jika terdapat kekeliruan dan sudah disimpan, maka peserta bisa mengubah titik lokasi tes, di mana tersedia dua kesempatan lagi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com