Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Alexander Aur
Dosen Filsafat Universitas Pelita Harapan

Pengajar filsafat pada Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Banten.

Idul Adha dan Dimensi Publik Hari Raya Agama-agama

Kompas.com - 30/07/2020, 10:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


SALAH satu hal baik sebagai warga negara atau orang Indonesia adalah bahwa hari raya-hari raya dalam setiap agama tidak saja bermakna bagi penganut agama yang bersangkutan, melainkan bermakna juga bagi penganut agama lain.

Setiap orang beragama di Indonesia dapat mencerap makna hari raya agamanya masing-masing dan hari raya agama-agama lain. Hal ini menunjukkan bahwa makna hari raya-hari raya agama melampaui batas-batas formal agama itu sendiri.

Makna hari raya-hari raya agama dengan maknanya yang melampaui batas-batas formal agama, menunjukkan bahwa hari saya agama merupakan sebuah realitas yang berdimensi kolektif-kolegial sekaligus berdimensi publik.

Dimensi kolektif-kolegial agama tampak dalam pencerapan makna hari raya oleh penganutnya.

Sedangkan dimensi publiknya, terungkap melalui orang-orang di luar agama tertentu (penganut agama lain) yang mengucapkan selamat hari raya kepada yang merayakannya.

Dimensi publik hari raya agama ini berakar pada konteks kelahiran agama itu sendiri. Sebuah agama lahir dalam konteks sosial masyarakat tertentu. Agama lahir sebagai tanggapan terhadap keadaan manusia dalam konteks tersebut.

Manusia dalam konteks itu, bukan manusia yang monolitik melainkan plural, baik dari segi budaya, sistem nilai, orientasi hidup, maupun kepentingan. Tidak ada tatanan sosial-masyarakat yang tunggal manakala agama tertentu lahir.

Konsekuensi dari latar historis yang demikian adalah bahwa hari raya agama bermakna baik bagi pemeluk agama yang bersangkutan maupun bagi non-pemeluk agama itu.

Terlebih bagi negara seperti Indonesia, hari raya agama-agama dengan aneka makna yang terkandung di dalamnya, menjadi undangan bagi setiap orang dari berbagai agama dan budaya yang berbeda-beda menimba makna itu darinya.

Dimensi publik hari raya agama merupakan ruang terbuka sekaligus undangan bagi para penganut agama lain untuk mencerap maknanya. Dimensi publik itu merupakan kekayaan sekaligus kekuatan dari hari raya agama-agama.

Dimensi publik inilah menjadi sumbangan etis dari agama-agama untuk pembentukan tatanan sosial-kemasyarakatan yang beradab.

Idul Adha

Perayaan Idul Adha tahun 2020 berlangsung pada masa pandemi Covid-19 belum reda. Makna hari raya ini, bukan saja bermakna bagi saudari-saudara Islam, melainkan juga bermakna bagi penganut Hindu, Buddha, Katolik, Protestan, Konghucu, dan Aliran-aliran Kepercayaan.

Dimensi publik Idul Adha tampil secara aktual pada masa wabah ini. Hari raya ini tidak semata-mata menjadi momen refleksi dan bertindak sosial bagi penganut Islam, melainkan juga menjadi undangan bagi penganut agama lain untuk merefleksikan dimensi publik hari raya dalam agamanya masing-masing.

Boleh jadi, perayaan hari raya-hari saya dari setiap agama mana pun, berlangsung dalam selubung kegelisahan ancaman terpapar Covid-19 sampai beberapa tahun mendatang.

Selama vaksin untuk mengatasi virus itu belum ada, merayakan hari raya agama masih berlangsung dalam komunitas-komunitas kecil. Selama setiap orang belum divaksin anti-virus tersebut, perayaan hari raya agama tak berlangsung secara publik.

Suasana penjualan hewan kurban di Cilendek, Bogor, Kamis (9/7/2020). Mendekati Idul Adha permintaan hewan kurban meningkat. Harga domba dan sapi dijual dari harga Rp. 2,5 juta hingga Rp. 36 juta.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Suasana penjualan hewan kurban di Cilendek, Bogor, Kamis (9/7/2020). Mendekati Idul Adha permintaan hewan kurban meningkat. Harga domba dan sapi dijual dari harga Rp. 2,5 juta hingga Rp. 36 juta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com