Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 10.000 Petugas Kesehatan di Afrika Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 25/07/2020, 20:32 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan ancaman Covid-19 terhadap petugas kesehatan di seluruh Afrika.

Berdasarkan data WHO, lebih dari 10.000 petugas kesehatan di 40 negara di Afrika positif terinfeksi Covid-19.

Mengutip SCMP, Jumat (24/7/2020), hal itu sekaligus menjadikannya sebagai tanda bahwa tantangan yang harus dihadapi petugas kesehatan akan semakin besar.

Benua yang pada awalnya terhindar dari pandemi virus corona, lanjut WHO, kini telah mencatat lebih dari 770.000 kasus dan lebih dari 16.000 kematian.

Beberapa negara mendekati angka infeksi kritis yang dapat memberi tekanan pada sistem kesehatan. Afrika Selatan salah satunya.

Petugas kesehatan terinfeksi

Afrika Selatan, Madagaskar, dan Kenya melaporkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit negara itu, saat ini sudah hampir penuh.

Afrika Selatan termasuk negara yang paling terpukul di antara negara-negara di dunia dan menyumbang 42 persen dari semua infeksi petugas kesehatan yang tercatat di benua itu.

"Ini menandakan tantangan staf medis di garis depan dalam penanganan wabah," kata Direktur WHO Afrika Matshidiso Moeti, Kamis (23/7/2020).

"Pertumbuhan yang kita lihat dalam kasus Covid-19 di Afrika menempatkan tekanan yang semakin besar pada layanan kesehatan di seluruh benua," lanjut dia.

Berdasarkan data WHO, secara keseluruhan, Afrika Selatan melaporkan 4.821 petugas kesehatan yang terinfeksi, diikuti oleh Ghana (2.065), Nigeria (987), Kamerun (593), Guinea-Bissau (250), Senegal (246), Guinea (244) dan Malawi (245).

Sejauh ini, sekitar 10 persen dari semua kasus secara global adalah di antara petugas kesehatan, meskipun tersebar di berbagai negara.

Di Afrika, informasi tentang infeksi petugas kesehatan masih terbatas. 

Gambia, Niger, Liberia, Guinea-Bissau, dan Mozambik memiliki proporsi tertinggi dari infeksi pekerja kesehatan di Afrika.

Namun, data petugas kesehatan yang sebelumnya terinfeksi hingga meninggal dunia, belum ada hingga saat ini.

Baca juga: Pemerintah: Stop Stigma Negatif ke Tenaga Kesehatan dan Pasien Covid-19

Kekurangan APD

Seorang petugas kesehatan dalam pakaian pelindung mengambil sampel dari mulut pengemudi kendaraan di pos pengujian virus corona yang didirikan di bekas bandara militer Guetersloh pada 30 Juni 2020.
Angkatan Bersenjata Jerman dan organisasi bantuan telah mendirikan pos, di mana orang dapat diuji Covid-19 setelah wabah corona di pabrik daging Toennies.INA FASSBENDER / AFP Seorang petugas kesehatan dalam pakaian pelindung mengambil sampel dari mulut pengemudi kendaraan di pos pengujian virus corona yang didirikan di bekas bandara militer Guetersloh pada 30 Juni 2020. Angkatan Bersenjata Jerman dan organisasi bantuan telah mendirikan pos, di mana orang dapat diuji Covid-19 setelah wabah corona di pabrik daging Toennies.
Moeti mengatakan, kurang tersedianya alat pelindung diri (APD) meningkatkan risiko infeksi terhadap petugas kesehatan.

"Salah satu tantangan terbesar dalam melindungi petugas kesehatan adalah kekurangan global alat pelindung diri," kata dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Temukan Bakteri 'Vampir' Mematikan yang Makan Darah Manusia

Peneliti Temukan Bakteri "Vampir" Mematikan yang Makan Darah Manusia

Tren
8 Buah yang Dapat Meningkatkan Trombosit, Cocok untuk Penderita DBD

8 Buah yang Dapat Meningkatkan Trombosit, Cocok untuk Penderita DBD

Tren
Benarkah Jamu Jahe dan Kunyit Bisa Mengobati Jerawat? Ini Penjelasan Dokter

Benarkah Jamu Jahe dan Kunyit Bisa Mengobati Jerawat? Ini Penjelasan Dokter

Tren
Ramai soal Anak 4 Tahun Bertunangan di Madura, Ini Penjelasan Guru Besar Universitas Trunojoyo

Ramai soal Anak 4 Tahun Bertunangan di Madura, Ini Penjelasan Guru Besar Universitas Trunojoyo

Tren
Terbaru, Inilah Daftar Pinjaman Pribadi dan Investasi Ilegal yang Diblokir OJK per Maret 2024

Terbaru, Inilah Daftar Pinjaman Pribadi dan Investasi Ilegal yang Diblokir OJK per Maret 2024

Tren
Lion Air Tidak Bertanggung Jawab atas Hilangnya Uang Penumpang yang Disimpan Dalam Koper, Ini Alasannya

Lion Air Tidak Bertanggung Jawab atas Hilangnya Uang Penumpang yang Disimpan Dalam Koper, Ini Alasannya

Tren
Ramai soal Cara Mengetes Refleks Moro pada Bayi, Dokter Anak Ingatkan Hal Ini

Ramai soal Cara Mengetes Refleks Moro pada Bayi, Dokter Anak Ingatkan Hal Ini

Tren
5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

5 Fakta Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Capai Rp 960 Juta

Tren
Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Penjelasan KCIC soal Indomaret Buka Toko di Dalam Kereta Cepat Whoosh

Tren
Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Ditutup Besok, Ini Daftar Kereta yang Dapat Diskon 20 Persen dari KAI

Tren
Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Gunung Taishan Memiliki 6.660 Anak Tangga, Kaki Pengunjung Gemetar hingga Sebagian Harus Ditandu

Tren
7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

7 Masalah Perilaku pada Anjing Peliharaan dan Cara Mengatasinya

Tren
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN 2024, Ini Rincian dan Syaratnya

Tren
Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Google Pecat 28 Karyawan yang Protes Perusahaan Punya Kontrak dengan Israel

Tren
Cara Membatasi Jumlah Perangkat yang Tersambung Hotspot di Ponsel Android

Cara Membatasi Jumlah Perangkat yang Tersambung Hotspot di Ponsel Android

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com