Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garis Kotak Kuning di Tengah Jalan, Namanya Yellow Box Junction, Apa Fungsinya?

Kompas.com - 25/07/2020, 12:10 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda memperhatikan garis kotak kuning yang berada di tengah-tengah persimpangan traffic light?

Pernahkah bertanya-tanya, apa ya fungsinya?

Pertanyaan ini disampaikan salah seorang pengguna Facebook Arif Iwan Setyawan di grup Facebook Info Cegatan Jogja, Jumat (24/7/2020).

"Numpang tanya slur.. ini arti dan fungsi garis kotak kuning apa ya???? Mungkin disini ada yg bisa menjelaskan agar kita semakin taat dijalanan.. sumpah Ra ngerti tenan slurr.. matur suwun," tulis akun Facebook Arif Iwan Setyawan.

Seorang pemilik akun Facebook menanyakan soal arti dan fungsi garis kotak kuning yang berada di tengah-tengah persimpangan lampu merah.FACEBOOK Seorang pemilik akun Facebook menanyakan soal arti dan fungsi garis kotak kuning yang berada di tengah-tengah persimpangan lampu merah.
Banyak yang merespons unggahan ini dengan berbagai jawaban.

Baca juga: Kisah di Balik APD Fashionable yang Viral di Medsos...

Sebenarnya, apa arti dan fungsi dari kotak kuning yang berada di tengah-tengah persimpangan lampu merah tersebut?

Arti dan fungsi kotak kuning

Kompas.com menghubungi Dirlantas Polda DIY Kombes Pol I Made Agus Prastya untuk mengetahui jawabannya.

Made mengatakan, garis kotak kuning di tengah jalan seperti yang ditanyakan pengunggah adalah Yellow Box Junction (YBJ).

Apa itu Yellow Box Junction?

Yellow Box Junction adalah marka jalan yang bertujuan mencegah terjadinya kepadatan lalu lintas di jalur yang bisa menyebabkan tersendatnya arus kendaraan di jalur lain yang tidak padat.

"YBJ ini memiliki fungsi untuk mencegah agar arus lalu lintas di persimpangan tidak terkunci saat kepadatan terjadi," kata Made kepada Kompas.com, Sabtu (25/7/2020).

Saat arus lalu lintas sedang padat, pengendara cenderung untuk terus menerobos lampu lalu lintas, meski lampu sudah menyala merah.

Baca juga: Viral soal Moebius Syndrome, Apa Itu?

Oleh karena itu, kata Made, garis YBJ ini menjadi semacam garis pembatas yang tidak boleh dilintasi oleh pengendara ketika terjadi antrean kendaraan di area persimpangan padat.

"Aturannya begini, walau lampu sudah hijau, pengguna jalan yang belum masuk YBJ harus berhenti jika masih ada kendaraan lain di dalam area kotak kuning itu. Mereka baru bisa jalan kalau kendaraan di dalam YBJ sudah keluar," jelas dia.

Jika ada kendaraan yang tetap memaksa maju padahal masih ada kendaraan lain yang berada di YBJ, hal itu tidak dibenarkan.

Mereka yang melakukan ini akan ditindak karena dianggap melanggar marka jalan.

Aturan mengenai hal tersebut, jelas Made, ada dalam Pasal 287 ayat (2) juncto Pasal 106 ayat (4) huruf a, b dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Hukuman pidana bagi pelanggar YBJ adalah kurungan dua bulan penjara atau denda Rp 500.000," kata Made.

"YBJ ini akan berfungsi maksimal jika ada kesadaran dari pengguna jalan. Sebab kesadaran warga juga kunci utama kelancaran lalu lintas," ujar Made.

Baca juga: Viral Foto Dokter Gigi Pakai APD Fashionable, Ini Ceritanya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Tren
Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Alasan Timnas Amin Ingin Sri Mulyani dan Tri Rismaharini Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024

Tren
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Waspada Lontaran Batu Pijar di Radius 4,5 Kilometer

Tren
Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Profil Nicole Shanahan, Cawapres AS yang Digandeng Robert F. Kennedy Jr

Tren
Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Cara Cek NISN Online untuk Keperluan Pendaftaran UTBK SNBT 2024

Tren
Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan 'Crazy Rich' PIK Helena Lim

Fakta Kasus Korupsi PT Timah, Seret Harvey Moeis dan "Crazy Rich" PIK Helena Lim

Tren
Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Han Kwang-Song, Mantan Pemain Juventus asal Korea Utara yang Pernah Hilang Misterius

Tren
Apa Itu Karbohidrat? Berikut Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Apa Itu Karbohidrat? Berikut Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Tren
Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Korupsi Ratusan Triliun Rupiah

Profil PT Timah, Anak Perusahaan BUMN yang Terseret Korupsi Ratusan Triliun Rupiah

Tren
Duduk Perkara Kasus Korupsi Timah Ilegal yang Menyeret Harvey Moeis

Duduk Perkara Kasus Korupsi Timah Ilegal yang Menyeret Harvey Moeis

Tren
6 Alasan Tidak Dianjurkan Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa

6 Alasan Tidak Dianjurkan Minum Es Teh Manis Saat Berbuka Puasa

Tren
Tambang Emas di Liberia Runtuh, 13 Tewas dan 25 Lainnya Masih Terjebak

Tambang Emas di Liberia Runtuh, 13 Tewas dan 25 Lainnya Masih Terjebak

Tren
Daftar 16 Tersangka Kasus Korupsi Timah Ilegal, Terbaru Harvey Moeis

Daftar 16 Tersangka Kasus Korupsi Timah Ilegal, Terbaru Harvey Moeis

Tren
Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku mulai 1 April 2024

Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku mulai 1 April 2024

Tren
KAI Operasikan Kereta Ekonomi untuk Difabel, Ada di KA Apa Saja?

KAI Operasikan Kereta Ekonomi untuk Difabel, Ada di KA Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com