Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sore Ini Sidang Isbat Idul Adha, Bagaimana Cara Menentukan Hilal?

Kompas.com - 21/07/2020, 16:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang datangnya hari raya Idul Adha, Kementerian Agama (Kemenag) dijadwalkan akan menggelar sidang isbat pada Selasa (21/7/2020) sore ini.

Sidang ini dilakukan untuk mengetahui posisi hilal atau bulan baru. Adapun kali ini untuk menentukan kapan hari raya kurban itu tiba.

Dalam kalender Islam, Idul Adha jatuh pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah.

Akan tetapi, karena adanya perbedaan perhitungan penanggalan, Hijriah menggunakan bulan, sementara Masehi menggunakan matahari, maka sidang isbat ini selalu penting untuk menentukan penghitungan waktu yang tepat.

Jika 1 Zulhijjah 1441 H sudah diketahui, maka kapan Idul Adha tiba akan mudah untuk diketahui.

Tidak hanya Zulhijjah, bulan Ramadhan dan Syawal juga menjadi dua bulan Hijriah lain yang selalu dicari tahu kepastiannya melalui sidang isbat.

Namun, bagaimana cara perhitungan atau parameter yang digunakan untuk menentukan apakah hasil pengamatan sudah menunjukkan awal bulan baru atau belum?

Baca juga: Sidang Isbat Idul Adha Digelar Selasa Sore Ini, Ini Rangkaian Acaranya

Observasi

Dikutip dari Planetarium Jakarta, berikut ini adalah teknis menetapkan bulan baru dalam kalender Hijriah melalui proses melihat hilal.

Untuk menetapkan datangnya awal bulan baru dalam kalender Hijriah maka akan dilakukan observasi atau juga disebut sebai rukyat.

Ini merupakan ranah ilmiah yang dilakukan untuk mencari bukti astronomis dari perhitungan atau hisab yang dilakukan.

Oleh karena itu, tahapan mendengarkan laporan hasil rukyat dari seluruh wilayah Indonesia akan selalu ada dalam setiap sidang isbat yang digelar, pun dengan yang akan dilakukan sore ini.

Kelompok mana pun boleh terlibat dalam proses pengamatan ini selama mengikuti prosedur yang ada untuk mendapatkan kesaksian yang jelas dan akurat.

Hari hisab dan rukyat untuk menentukan tanggal 1 bulan baru selalu dilakukan pada tanggal 29 di bulan Hijriah sebelumnya.

Pelaksanaan rukyat di tanggal 29 dipilih karena satu periode bulan Hijriah (dari purnama ke purnama selanjutnya) adalah berbeda-beda dan tidak bulat, sekitar 29,5 hari.

Berdasar pada hal ini pula, nantinya akan ditentukan apakah satu bulan Hijriah harus digenapkan menjadi 30 hari atau disepakati menjadi 29 hari saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com