Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Terciptanya "Emoticon"...

Kompas.com - 18/07/2020, 16:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehadiran emoticon seakan mengisi ruang kosong di media sosial dan aplikasi pesan instan.

Dalam interaksi online, emoticon seakan mewakili ekspresi dan emosi penulis pesan. Luapan emosi yang tak bisa diekspresikan secara utuh melalui deretan kata tanpa melalui tatap muka itu seketika teratasi dengan adanya emoticon.

Tahukah Anda sejarah emoticon

 

Adalah Scott Fahlman, seorang ilmuwan komputer di Carnegie Mellon yang memperkenalkan emoticon pertama berupa senyuman pada 19 September 1982.

Dilansir dari Time, 19 September 2014, Fahlman memperhatikan percakapan melalui pesan elektronik yang digunakan oleh staf untuk berkomunikasi pada awal 1980-an.

Dia menemukan ada suatu hal yang membuat percakapan itu berjalan kurang lancar, seperti lelucon yang hilang, maksud yang disalahartikan, dan omelan tak perlu yang mengaburkan diskusi.

Baca juga: Gedung Ini Punya 22 Emoticon Lucu

Fahlman, yang saat itu berusia 30-an, membuat cara sederhana dan legendaris, yaitu:

Jika menyatakan sesuatu yang lucu atau ironis, beri label komentar dengan wajah tersenyum yang terbuat dari titik dua, tanda kurang, dan tanda kurung

Emoticon itu pun menyebar dengan cepat ke universitas lain, dan kemudian merambah ke e-mail dan hingga ke seluruh dunia.

Temuan itu mengisi "lubang raksasa" yang ditinggalkan oleh semua isyarat visual yang hanya ada pada komunikasi tatap muka.

"Salah satu problem utama dalam komunikasi teks adalah cara komunikasi yang jauh berbeda daripada berbicara secara langsung dengan orang lain," kata Seorang ahli bahasa komputer Thler Schneobelen dalam tesisnya tentang emotikon di Stanford.

"Kata-kata itu datar dan tak bisa memberi isyarat untuk mengungkapkan apa yang kita maksud," lanjut dia.

Kondisi itulah yang membuat kehadiran emoticon sangat berguna.

Baca juga: Patung Harimau Lucu Jadi Emoticon BBM

Dalam perjalanannya, emoticon kemudian berkembang menjadi gambar kecil penuh warna yang ditemukan oleh perencana telekomunikasi dari Jepang, Shigetaka Kurita pada 1990-an dengan nama emoji.

Kini, 40 tahun setelah penemuan itu, ragam bentuk emoji pun sangat beragam.

Dalam catatan Statista pada 10 Juli 2020, 117 emoji baru telah dirilis pada tahun ini, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 3.136 emoji.

Diperkirakan, saat ini ada lebih dari 700 juta emoji digunakan setiap hari hanya di unggahan-unggahan Facebook.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com