Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Kita Diingatkan Jangan Hanya Andalkan Vaksin untuk Hadapi Pandemi Virus Corona...

Kompas.com - 17/07/2020, 07:02 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi virus corona menjadi tantangan besar seluruh negara di dunia sejak awal 2020.

Hingga kini, penyebaran virus masih terjadi. Di beberapa negara bahkan belum terkendali.

Para ahli mengatakan, pandemi virus corona tak akan selesai dengan mudah. Kita pun diingatkan untuk tak hanya mengandalkan vaksin untuk melewati pandemi Covid-19.

*****

Para ahli menyebutkan, penyelesaian pandemi tergantung bagaimana pemerintah menggunakan strategi dan alat serta bagaimana masyarakat menyesuaikan situasi saat ini dengan kehidupan sehari-hari, di tengah virus corona yang masih menyebar.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Senin (13/7/2020) menyebutkan, situasi akan semakin memburuk jika negara-negara dan orang-orang tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

“Tidak ada cara bagi dunia untuk kembali ke era normal lama di masa mendatang,” kata Tedros.

Asisten Profesor Penyakit Menular di Georgetown Medical Centes, Washington DC, AS, Daniel Lucey sepakat dengan hal tersebut.

“Kita perlu menyadari bahwa ini benar-benar virus yang belum pernah terjadi sebelumnya sehingga tidak ada analogi sejarah yang tepat,” ujar Lucey.

“Itu akan terus ada, mengingat peluang manusia terinfeksi saat tidak memakai masker dan menjaga jarak sosial. Jadi, ini adalah realititass dunia kita sekarang," lanjut dia.

Baca juga: 75 Negara Ingin Bergabung dengan Skema COVAX untuk Vaksin Corona

Situasi yang belum pasti

epa08303883 A woman wearing a face mask attends the start of the annual cherry blossom bloom on the Tidal Basin in Washington, DC, USA, 18 March 2020. Efforts to contain the coronavirus COVID-19 pandemic have caused travel disruptions, sporting events cancellations, runs on cleaning supplies and food and other inconveniences. USA now has 6,624 cases and more than 100 deaths.  EPA-EFE/JIM LO SCALZOJIM LO SCALZO epa08303883 A woman wearing a face mask attends the start of the annual cherry blossom bloom on the Tidal Basin in Washington, DC, USA, 18 March 2020. Efforts to contain the coronavirus COVID-19 pandemic have caused travel disruptions, sporting events cancellations, runs on cleaning supplies and food and other inconveniences. USA now has 6,624 cases and more than 100 deaths. EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Beberapa wilayah memperlihatkan penularan virus corona telah terkendali sehingga bisa menekan angka peningkatan kasus Covid-19.

Namun, ada pula negara yang awalnya kasus suda mereda, tiba-tiba melonjak kembali.

Hong Kong, misalnya, selama tiga pekan ini tak memiliki kasus yang ditularkan dari transmisi lokal.

Akan tetapi, pada 5 Juli 2020, mencatat lebih dari 200 kasus baru yang belum jelas dari mana asal penularannya. 

Melbourne yang merupakan kota terbesar di Australia pekan lalu menutup kembali kegiatan-kegiatan yang tak perlu setelah kasus virus corona kembali melonjak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com