KOMPAS.com - Salah satu keindahan alam yang termasyhur dari Indonesia, khususnya dari Pulau Sumatera, adalah Danau Toba.
Danau ini merupakan danau air tawar tektovulkanik terluas di Asia Tenggara, bahkan terluas kedua di dunia.
Kawasan ini juga dikenal dengan pemandangannya yang indah sehingga mengundang jutaan wisaatawan domestik maupun internasional untuk datang menikmati secara langsung pesonanya.
Baru-baru ini, Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) PBB.
Informasi ini dibenarkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat dihubungi pada Rabu (8/7/2020).
"Betul, Kemlu juga sudah men-tweet informasi tersebut," kata Teuku kepada Kompas.com, 8 Juli 2020.
Selamat #Indonesia! @UNESCO tetapkan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark pada sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO (07/07). Penetapan ini akan tingkatkan perekonomian melalui promosi budaya&penciptaan lapangan kerja sekaligus dorong pemeliharaan lingkungan. #IniDiplomasi pic.twitter.com/r5AzISb1GO
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) July 8, 2020
Baca juga: Cara Wisata Virtual Urban Legend dan Geopark, dari TPU Jeruk Purut sampai Gunung Rinjani
Berdasarkan informasi di laman resmi Kementerian Luar Negeri, keputusan ini ditetapkan pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO, Selasa (7/7/2020) di Paris, Perancis.
Duta Besar Indonesia untuk Perancis Arrmanatha Nasir menyebutkan, ada manfaat yang bisa diperoleh Indonesia, khususnya bagi wilayah dan masyarakat di sekitar Kaldera Toba.
"Melalui penetapan ini, Indonesia dapat mengembangkan geopark Kaldera Toba melalui jaringan Global Geoparks Network dan Asia Pacific Geoparks Network, khususnya dalam kaitan pemberdayaan masyarakat lokal," kata Arrmanatha.
Selain itu, penetapan ini dapat mendorong terjadinya pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut.
Masyarakat pun bisa mempromosikan budaya dan produk lokal kepada lingkup yang lebih luas, yang otomatis akan melahirkan penciptaan lapangan kerja.
Namun demikian, penetapan ini juga menjadi tanggung jawab bagi pemerintah dan masyarakat setempat untuk bisa meningkatkan sembari terus menjaga kelestarian lingkungan juga keutuhan kawasan.
Baca juga: Karena Virus Corona, Kegiatan Geopark Run Belitung Ditunda
Arrmanatha menjelaskan, hasil yang didapat Indonesia ini bukanlah sesuatu yang instan, melainkan telah melalui proses yang panjang.
"Proses persiapan untuk mendapatkan pengakuan UNESCO bagi Kaldera Toba menunjukkan komitmen tinggi dan kerja sama yang baik dari semua pihak di Indonesia sejak awal proses, dari pengumpulan data, menyelenggarakan berbagai workshop, penyusunan, dan negosiasi dokumen nominasi untuk diajukan ke UNESCO," ujar dia.