KOMPAS.com - Hari ini 41 tahun yang lalu, tepatnya pada 26 Juni 1979, petinju legendaris Muhammad Ali mengumumkan pensiun dari dunia tinju.
Ali membukukan rekor bertanding 56 kemenangan dengan 37 menang KO dan lima kali kalah. Ia juga menjadi petinju pertama yang memenangkan gelar juara dunia kelas berat sebanyak tiga kali.
Meski sudah tak lagi bertinju, semasa hidup Ali masih menjadi pusat perhatian dunia melalui berbagai kegiatan kemanusiaan yang dilakukannya, termasuk saat menjadi negosiator dalam pembebasan sandera Amerika oleh Irak pada 1990.
Ali meninggal dunia di usia 74 tahun pada 3 Juni 2016. Upacara pemakamannya digelar dengan prosesi menempuh jarak 32 kilometer melintasi kota kelahirannya, Louisville.
Baca juga: Bruce Lee Pernah Punya Keinginan untuk Menghajar Muhammad Ali
Belajar tinju karena sepedanya dicuri
Melansir Kompas.com, Muhammadi Ali bernama asli Cassius Marcellus Clay Junior. Ali lahir pada 17 Januari 1942. Ia tumbuh dan besar di Louisville, Kentucky, di sisi selatan Amerika Serikat.
Sang ayah, Cassius Marcellus Clay Senior adalah seorang pelukis papan reklame, sementara ibunya, Odessa Grady Clay menjadi pekerja rumah tangga.
Dia juga memiliki seorang adik laki-laki, Rudolph Valentino Clay yang kemudian berganti nama menjadi Rahman Ali.
Muhammad Ali mengenal tinju saat masih berusia 12 tahun, kala itu ia melaporkan peristiwa pencurian sepeda yang dialaminya. Sembari menangis, ia berkata kepada polisi yang menerima laporannya bahwa dia akan menghajar orang yang telah mencuri sepedanya.
Joe Martin, polisi yang menerima laporannya, kemudian berkata padanya bahwa dia harus belajar bertarung terlebih dahulu sebelum bisa menghajar orang yang mencuri sepedanya. Ia kemudian memperkenalkan Ali pada dunia tinju, sekaligus menjadi pelatihnya.
Ali menjalani pertarungan amatir pertamanya pada tahun 1954, sekaligus menjadi kemenangan perdananya.
Karir cemerlang
Karir bertinju Ali berjalan mulus. Pada 1959, dia menjuarai turnamen Sarung Tinju Emas Nasional dan juara nasional Uni Atletik Amatir juga di kelas yang sama.
Dilanjutkan medali emas dalam Olimpiade di Roma pada 1960. Setelahnya, Ali memutuskan meninggalkan dunia amatir untuk menjadi seorang petinju profesional.
Baca juga: Legenda Sekaligus Aktivis HAM dalam Satu Nama: Muhammad Ali
Ali membuktikan kualitasnya dengan memenangkan 19 pertandingan profesional pertamanya, 15 di antaranya menang KO. Dia meraih gelar juara dunia pertamanya pada 25 Februari 1964.