KOMPAS.com – Gerhana matahari cincin akan terjadi pada Minggu (21/6/2020).
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Emanuel Sungging menyampaikan hanya sebagian wilayah di Indonesia yang dapat mengamatinya.
Selain itu, gerhana yang terlihat hanya sekitar 20 persen parsial atau tidak terlihat penuh cincinnya.
Baca juga: Gerhana Matahari Cincin Terlihat Parsial, Amankah Dilihat dengan Mata Telanjang?
Meski gerhana cincin tak terlihat penuh, akan tetapi Sungging mengingatkan agar tidak melihat gerhana matahari dengan mata telanjang karena dapat membahayakan.
“Bisa pakai kacamata gerhana (jika ingin melihat),” ujar Sungging saat dihubungi Kompas.com Jumat (19/6/2020).
Hal ini karena melihat gerhana matahari dapat berisiko merusak mata hingga mengakibatkan kebutaan.
“Sekejap saja kita melihat Matahari sangat silau, jadi kalau panjang bisa mengakibatkan kebutaan,” kata dia.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Berjemur di Bawah Sinar Matahari