KOMPAS.com - Penguncian (lockdown) yang diberlakukan di sejumlah negara untuk menahan penyebaran virus corona telah dicabut, setelah kasus di negara tersebut mengalami penurunan.
Namun, kondisi ini telah memunculkan kekhawatiran terhadap gelombang baru infeksi yang mungkin terjadi.
Beberapa negara telah mengalami penurunan yang tajam akan kasus-kasus baru Covid-19 pada bulan April dan Mei. Kemudian, saat ini, mulai kembali mengalami peningkatan kasus harian yang dikonfirmasi.
Tren yang dikhawatirkan dapat dilihat dari beberapa negara di Timur Tengah, terutama Iran, dimana kasus-kasus baru menurun hingga di bawah 1.000 pada awal Mei tetapi saat ini meningkat menjadi lebih dari dua kali lipat.
Terbaru, sebuah wabah corona baru muncul di Beijing, China. Ada lebih dari 170 kasus baru Covid-19 sejak minggu lalu. Angka tersebut menjadi peningkatan terbesar sejak penyebaran virus hampir dapat dihilangkan pada bulan April 2020.
Baca juga: Muncul Klaster Baru Corona di Beijing, WHO Minta Semua Negara Waspada
Selain Beijing, China, berikut adalah perkembangan kasus dan kondisi gelombang pandemi corona yang terjadi di sejumlah negara di dunia:
Mengutip Independent, 15 Juni 2020, Iran adalah salah satu negara pertama yang mengalami wabah dari virus mematikan ini, dengan hampir 200.000 kasus yang telah tercatat.
Melihat data kasus-kasus baru yang terjadi, gelombang kedua virus corona di Iran terjadi hampir tepat satu bulan setelah gelombang pertama.
Berdasarkan grafik kasusnya, diduga Iran telah mengalami puncak gelombang kedua dan tengah mengalami penurunan saat ini.
Selain Iran, negara-negara lain di Timur Tengah juga terlihat mengalami gelombang kedua virus corona yang lebih gradual.
Data angka kasus dari Israel menunjukkan bahwa kasus virus corona baru telah mengalami peningkatan secara konsisten selama tiga minggu terakhir.
Dilihat dari grafik kasus, gelombang kedua yang di Israel masih jauh dari gelombang pertama yang telah terjadi dan negara ini masih menjadi salah satu yang paling tidak terdampak di Timur Tengah.
Di Arab Saudi, kasus-kasus baru meningkat setelah sebelumnya terlihat memuncak pada akhir Mei.
Puncak palsu berarti bahwa peningkatan terbaru dari kasus baru dapat dihitung sebagai lanjutan dari gelombang pertama daripada gelombang baru yang kedua.
Turki adalah negara kedua dengan jumlah kasus terbanyak di Timur Tengah setelah Iran. Negara ini juga disebut mulai menunjukkan tanda-tanda awal gelombang kedua infeksi virus corona.
Tren pencarian online terbaru di AS telah menjadi petunjuk bahwa gelombang kedua mungkin mulai terjadi.