Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Telur Infertil, Berbahayakah jika Mengonsumsinya?

Kompas.com - 14/06/2020, 19:32 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sepekan ini, telur infertil tengah menjadi perhatian publik ketika ditemukan penjualannya di sebuah pasar di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Jika merujuk Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017, sebetulnya tidak ada larangan untuk mengkonsumsi telur infertil.

Namun, telur ini dilarang untuk diperjualbelikan karena dikhawatirkan akan merusak pasar telur ayam konsumsi dan harganya.

Telur ayam infertil biasanya dijual dengan harga lebih murah daripada telur yang biasa kita konsumsi.

Memahami telur infertil

Kepala Subdit Pengawasan Keamanan Produk Hewan Kementerian Pertanian, Drh. Imron Suandy, MVPH menjelaskan, dalam dunia industri perunggasan, dikenal 2 jenis telur yakni telur tertunas atau Hatching egg (HE) dan telur konsumsi.

“Telur tertunas adalah telur yang dibuahi oleh pejantan. Telur ini diproses untuk menjadi day old chick (DOC) atau yang disebut sebagai bibit,” ujar Imron saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/6/2020).

Sebelum jadi DOC, telur tesebut memerlukan pemrosesan terlebih dahulu. Telur dimasukkan ke dalam mesin untuk inkubasi minimal selama 18 hari.

Dalam prosesnya, ada telur yang tidak dapat menetas. Telur itu kemudian dikeluarkan dari mesin. Telur inilah yang kemudian dikenal sebagai telur infertil.

Baca juga: Soal Telur Infertil, Adakah Perbedaan Nilai Gizi dengan Telur Fertil?

Berbahayakah mengonsumsi telur infertil?

Kekhawatiran ada pada masa simpan yang sudah terlalu lama sehingga merusak kualitas telur jika dikonsumsi.

Secara umum, kata Imron, mengonsumsi telur infertil relatif aman.

Akan tetapi, masa simpannya sudah terlalu lama di mesin sehingga dikhawatirkan berpengaruh pada kualitas telur.  

“Sebetulnya kalau dikatakan aman, ya aman. Masalahnya kalau infertil, ada masa harus diproses untuk ditetaskan. Jadi begitu keluar dari mesin, dia (telur) sudah berumur lama. Jadi ini memengaruhi masa simpan,” ujar Imron.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) telur konsumsi tahun 2018, masa simpan adalah 14 hari setelah produksi, pada suhu ruangan dengan kelembaban 80-90 persen.

Masa simpan telur dapat bertahan sampai 30 hari sejak dari produksi jika berada pada suhu dingin yaitu 4–7 derajat celcius dengan kelembaban 60-70 persen.

"Telur HE dari breeding farm selama proses inkubasi dalam mesin setter banyak mengalami fumigasi, umumnya menggunakan formaldehid (atau biasa dikenal formalin) untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme," ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Dirjen PKH Kementan), I Ketut Diarmita, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (14/6/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Tren
11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com