Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tradisi Membagikan Uang di Hari Lebaran

Kompas.com - 25/05/2020, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada hari Lebaran, tradisi yang biasanya ditunggu oleh anak-anak adalah mendapatkan uang dari kerabat saat bersilaturahim. 

Anak-anak sudah cukup senang apabila uang yang didapatkan tersebut uang yang masih baru,meskipun nominalnya tidak terlalu besar. 

Menarik untuk mengetahui sejak kapan tradisi tersebut ada dan apa makna di dalam tradisi membagikan uang saat Hari Raya tersebut.

Baca juga: MUI Keluarkan Panduan Takbiran di Masa Pandemi Covid-19, Ini Perinciannya...

Dipengaruhi budaya China

Kepala Program Studi Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Sunu Wasono mengatakan, tradisi membagikan uang saat Hari Raya menurutnya sudah ada sejak lama.

Namun, dia tidak mengetahui secara pasti kapan tradisi tersebut bermula.

Menurutnya, ada kemungkinan tradisi memberikan uang baru itu terpengaruh oleh budaya China, yaitu memberikan angpao seperti saat Tahun Baru Imlek.

"Kalau ditanya sejak kapan, memang tidak bisa diketahui karena dari dulu sejak ada. Ada kemungkinan terpengaruh dari budaya China yang membagikan angpao," kata Sunu saat dihubungi, Kamis (21/5/2020).

"Yang namanya pengaruh seperti itu kan tidak bisa disadari. Karena kalau sudah menjadi tradisi ya kita anggap sebagai bagian dari cara hidup atau kebiasaan kita," sambungnya.

Kendati demikian, Sunu menyebut tradisi berbagi di hari-hara raya atau hari besar itu berlaku untuk pemeluk agama mana pun.

Baca juga: Pandemi Virus Corona, Mungkinkah Tak Terima Tamu Saat Lebaran?

Simbol semangat berbagi

Sunu menjelaskan, pemberian uang baru itu bisa dimaknai sebagai simbol semangat berbagi dari orang yang memiliki rezeki berlebih kepada kerabat.

Tradisi tersebut merupakan bagian dari solidaritas sosial agar semua orang berbahagia dalam merayakan hari yang istimewa.

"Karena semangatnya adalah semangat cinta kasih dan berbagi, sehingga semua sama-sama merasa bahagia," jelas dia.

Soal pemberian berupa uang baru, Sunu menyebut hal itu dilakukan agar disukai oleh anak-anak.

Menurutnya, seuatu yang baru itu menarik di mata anak meskipun nominalnya kecil.

Namun, jika ditarik ke makna yang lebih luas, ia menyebut bahwa uang baru bisa menjadi simbol semangat baru setelah menjalani puasa selama satu bulan.

"Karena yang ditekankan di situ adalah fitri, yaitu diharapkan kita menjadi pribadi-pribadi baru yang merupakan hasil penggemblengan dari sebulan penuh berpuasa dan menahan diri," terang dia.

Baca juga: Simak, Berikut Keutamaan Shalat Berjemaah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com