KOMPAS.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tegal akan diakhiri pada hari ini, Jumat (22/5/2020).
Keputusan ini diambil setelah Tegal kembali menjadi zona hijau, dengan nol kasus baru.
Penutupan PSBB dan pencapaian status zona hijau itu akan dirayakan dengan beberapa kegiatan.
Sekda Kota Tegal, Johardi mengatakan, pihaknya akan menyiapkan dua unit helikopter untuk melakukan penyemprotan disinfektan.
Selain itu, 30 kendaraan water canon juga disiagakan untuk menyemprot sudut-sudut Kota Tegal dalam perayaan penutupan PSBB.
Akan dinyalakan pula kembang api dan sirine di alun-alun Tegal pada Jumat malam.
Setelah berakhirnya PSBB, apa yang harus dilakukan?
Baca juga: KKP Sebut Ada 3 Aturan Naik Pesawat Komersil Selama PSBB, Apa Saja?
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan, yang harus dilakukan selanjutnya adalah masyarakat harus menerapkan new normal.
New normal merupakan perubahan kebiasaan saat kembali beraktivitas di tengah pandemi virus corona.
"Contoh seperti yang di Tegal, masyarakat di sana harus terapkan new normal. Tetapi, sebisa mungkin untuk berada di rumah terlebih dulu," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/5/2020).
New normal, kata Dicky, dapat dimaknai dengan tetap menerapkan social distancing dan physical distancing, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan protokol pencegahan penyebaran virus corona lainnya.
Penerapan new normal ini tak hanya wajib dilakukan masyarakat, tetapi juga instansi-instansi.
"Seperti perkantoran, rumah sakit, tempat belajar, dan tempat berkurumun lain," ujar Dicky.
Dicky menyarankan, penerapan new normal tersebut dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun berada.
Baca juga: Masyarakat Abaikan PSBB, Akibat Tidak Sinkronnya Kebijakan Pemerintah?
Ketika disinggung apakah PSBB perlu diterapkan kembali jika ditemukan kasus baru Covid-19, Dicky menilai, hal itu tidak perlu buru-buru dilakukan.
"Tak perlu langsung PSBB, langkah yang harus dilakukan di mana pun jika ditemukan kasus baru yakni dengan cara pelacakan kontak," jelas dia.
Langkah ini untuk menentukan tindakan selanjutnya yaitu isolasi dan dukungan perawatan lebih lanjut.
Dicky mengatakan, PSBB bukan strategi utama dalam menghadapi pandemi seperti pandemi Covid-19 saat ini.
PSBB hanya cara untuk melengkapi terutama di wilayah yang masyarakatnya susah untuk dikendalikan.
Baca juga: Viral Video Wali Kota Malang Rayakan Ulang Tahun Saat PSBB, Ini Klarifikasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.