Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Tes Covid-19 Masih Lambat dan Minim, Berikut Jawaban Pemerintah

Kompas.com - 21/04/2020, 06:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih mengatakan, pemerintah perlu mempercepat dan memperluas cakupan tes Covid-19 di Indonesia.

Percepatan dan perluasan tes itu menurut Daeng penting, agar penyebaran virus corona di Indonesia tidak menjadi fenomena gunung es.

Sebelumnya Daeng juga menyebutkan bahwa kasus kematian terkait Covid-19 di Indonesia jumlahnya bisa mencapai lebih dari 1.000 orang.

Jumlah lebih dari 1.000 itu menurut Daeng, selain dari data kasus positif yang dilaporkan pemerintah juga dari banyaknya angka PDP yang meninggal.

“Pemeriksaan tes Covid-19 di kita masih lambat, PDP banyak yang tidak selesai diperiksa sampai meninggal atau bahkan belum sempat diperiksa,” kata Daeng saat dihubungi Kompas.com (19/4/2020).

Baca juga: IDI Sebut Angka Kematian Terkait Corona di Indonesia Lebih dari 1.000 Kasus

Kecepatan tes

Banyaknya kasus PDP yang meninggal sebelum diketahui hasilnya atau bahkan meninggal belum sempat dites menurut Daeng permasalahan ada pada pemeriksaan tes yang lama. Padahal pasien PDP dirawat dan dimakamkan dengan standar Covid-19.

“Ini (pasien PDP) angkanya besar, coba dicek. Ini persoalan. Pasien ini dirawat dengan standar covid, sampai meninggal hasilnya belum keluar,” lanjut Daeng.

Pihaknya menekankan pada percepatan dan perluasan tes virus corona di Indonesia yang menurutnya masih rendah.

Sebab, dengan tes yang cepat dan luas, tidak hanya akan mengetahui jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19, namun juga mengetahui seberapa banyak kasus corona di Indonesia.

“Termasuk bukan hanya data kematian, tetapi yang dinyatakan positif akan berpotensi besar, dari yang diumukan pemerintah saat ini kalau tesitingnya dipercepat dan diperluas,” jelas Daeng.

Bahkan Daeng menyebut, hasil update kasus infeksi yang setiap hari diumumkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto, sebenarnya adalah data semingga atau bahkan dua minggu sebelumnya.

“Yang keluar hasil positif yang diumumkan sebenarnya data beberapa hari, seminggu lalu atau dua minggu yang lalu. Itu karena kecepatan pemeriksaan testingnya bermasalah. Ini PR juga, padahal ini (kecepatan tes) kan yang diminta Pak Jokowi,” kata Daeng.

Baca juga: Doni Monardo: Ada Pejabat Dimakamkan secara Normal, Ternyata Hasil Tes Positif Covid-19

Hasil tes bisa diketahui sehari

Tenaga medis dari kementerian perhubungan melakukan uji cepat (rapid test) kepada pengemudi angkutan umum dengan skema drive thru di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2020). Uji cepat ini dilakukan dalam upaya mendukung usaha pemerintah menekan laju penyebaran wabah Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Tenaga medis dari kementerian perhubungan melakukan uji cepat (rapid test) kepada pengemudi angkutan umum dengan skema drive thru di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Senin (20/4/2020). Uji cepat ini dilakukan dalam upaya mendukung usaha pemerintah menekan laju penyebaran wabah Covid-19.

Sementara itu saat dikonfirmasi, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto membantah bahwa tes virus corona Covid-19 memerlukan waktu lama. Yuri mengatakan, hasil tes virus corona bisa diketahui dalam satu hari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com