KOMPAS.com - Para ahli di New York berpendapat bahwa CT scan disebut dapat menjadi cara yang lebih baik untuk mendiagnosis virus corona pada seseorang daripada tes swab.
Dilansir dari The Sun, Kamis (16/4/2020), teknologi CT scan secara luas digunakan untuk mendiagnosis kasus-kasus di China di mana para ilmuwan menyebut mereka mampu mendeteksi tanda-tanda Covid-19.
Sebuah laporan terkait tes swab yang dipergunakan pada hidung dan tenggorokan untuk mendeteksi gejala virus corona saat ini mengalami penurunan keefektifan hingga 30 persen dari orang yang terinfeksi.
Kekurangan ini dikenal sebagai "kesalahan negatif".
Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak
Sementara itu, untuk mengurangi risiko gelombang kedua dan memastikan strategi keluar dari pandemi dapat berlanjut, beberapa dokter menyerukan CT scan dapat digunakan menjadi metode pengujian yang lebih rutin.
Berdasarkan situs web berita berorientasi kesehatan di AS, statnews, CT scan dapat mengidentifikasi bintik-bintik putih yang kabur, bercak-bercak, warna keputihan di paru-paru yang menunjukkan tanda-tanda penyakit mematikan.
Sebuah studi baru-baru ini, yang diterbitkan dalam jurnal Radiology, menemukan bahwa para ilmuwan di China mampu mendeteksi 97 persen infeksi Covid-19 dari CT dada.
Sebagai perbandingan, penelitian ini menemukan bahwa 48 persen pasien yang memiliki hasil negatif pada tes swab sebenarnya memiliki penyakit.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Bilik Swab Ciptaan Dosen UGM
Para dokter dari Sistem Kesehatan Mount Sinai di New York, mengatakan mereka mampu mengidentifikasi pola-pola spesifik di paru-paru sebagai penanda virus ketika mereka berkembang lebih dari dua minggu.
Dokter-dokter yang menganalisis pemindaian paru-paru itu mengungkapkan, tindakan tersebut dapat membantu dengan cepat untuk mendiagnosis Covid-19 dan dimungkinkan dapat juga mendiagnosis sebelum gejala muncul.
Pemimpin penelitian, Dr Adam Bernheim menyampaikan, pemindaian CT scan adalah alat diagnostik yang sangat kuat karena Anda dapat melihat organ bagian dalam secara tiga dimensi.
"Anda juga dapat melihat manifestasi dari banyak penyakit," ujar Bernheim kepada DailyMail.
Namun, Sekolah Tinggi Radiologi Amerika (ACR) telah mendesak dokter untuk hanya menggunakan CT Scan dalam keadaan yang sangat spesifik ketika menilai pasien virus corona.