Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Juta Masker Challenge dan Pesan Selamatkan Stok Masker untuk Pekerja Medis...

Kompas.com - 30/03/2020, 08:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial Twitter diramaikan dengan gerakan #100JutaMaskerChallenge.

Tantangan ini dicetuskan Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi,melalui akun Twitternya, @ismailfahmi pada Kamis (26/3/2020).

Melalui unggahannya, Ismail mengajak penggunaan masker katun dua lapis atau masker non-medis.

Di antara dua kain katun, bisa diselipkan tisu yang bisa menyaring benda kecil sehingga tak masuk ke mulut.

Ismail juga menyertakan informasi efektivitas masker seperti masker N95 dengan perlindungan dari virus 95 persen; masker bedah perlindungan dari virus 95 persen;  masker FFP1 perlindungan dari virus 95 persen, dan lainnya.

Sementara, untuk masker jenis Activated Carbon Mask, Cloth Mask, Sponge Mask memiliki tingkat perlindungan yang sangat rendah dari virus dan tidak disarankan dipakai oleh tenaga medis.

Baca juga: Peneliti Temukan Cara Dekontaminasi Masker N95 sehingga Dapat Digunakan Kembali

Tujuan #100JutaMaskerChallenge

Apa tujuan dari tantangan #100JutaMaskerChallenge?

Saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/3/2020) malam, Ismail mengungkapkan, ia menemukan penelitian dari Cambridge University mengenai material rumah tangga yang efektif untuk menangkal virus corona meski tidak disarankan untuk tenaga medis.

Adapun material atau bahan rumah tangga yang dipakai yakni serbet, katun, dan sarung bantal.

Menurut dia, bahan katun memiliki tingkat perlindungan sebesar 70 persen.

Ismail mengaku prihatin dengan kelangkaan masker medis di sejumlah daerah dan menyebabkan tenaga medis kekurangan masker untuk melindungi dirinya saat menangani pasien Covid-19

"Sempat nemu orang jual masker bedah, tapi mahalnya minta ampun. Jadi, saya beli itu untuk stok nakes di RS, itu boleh dibeli oleh umum. Tapi pihak rumah sakit dulu yang diprioritaskan untuk dapat masker tersebut," ujar Ismail.

Menurut dia, gerakan #100JutaMaskerChallenge ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan masker buatan dengan dua lapis kain katun daripada membeli masker bedah atau masker N95.

Baca juga: Rusak Masker Bekas untuk Cegah Penularan Corona, Begini Caranya...

Ia menekankan, tenaga medis lebih membutuhkan masker N95 dan masker bedah yang kini juga banyak dipakai oleh masyarakat umum. 

"Dulu masyarakat belum ada solusinya (untuk mencegah virus corona). Ada yang menggunakan masker kain tapi saat itu belum ada dasar ilmiahnya, kan," ujar Ismail.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com