Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Sebut Ada 20 Vaksin Virus Corona di Dunia yang Tengah Dikembangkan

Kompas.com - 22/03/2020, 18:05 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah bekerja dengan para ilmuwan di seluruh dunia untuk mengembangkan setidaknya 20 vaksin virus corona yang berbeda.

Adapun beberapa vaksin dilaporkan sudah berada dalam tahap uji klinis dalam waktu yang terbilang singkat, yaitu 60 hari setelah pengurutan gen dilakukan.

"Akselerasi dari proses ini benar-benar dramatis, yaitu dalam hal apa yang kami lakukan, membangun pekerjaan yang dimulai dengan SARS, MERS, dan sekarang Covid-19," tutur pemimpin teknis untuk program kedaruratan WHO Dr Maria Van Kerkhove sebagaimana dikutip CNBC.

Upaya pengembangan vaksin

Sejumlah negara terus berpacu untuk mengembangkan vaksin dari virus corona baru ini.

Sekelompok ilmuwan di Kanada berhasil mengisolasi dan menumbuhkan salinan dari virus corona yang membantu mempelajari patogen untuk mengembangkan uji coba, pengobatan, ataupun vaksin yang lebih baik.

Begitu pula China, yang tengah mengembangkan sembilan vaksin potensial untuk virus corona ini.

Sementara, di Amerika Serikat, vaksin virus corona yang sedang dikembangkan telah mulai pada tahapan uji coba. 

Upaya pengembangan vaksin juga dilakukan oleh ilmuwan dari Israel. Vaksin disebut akan siap dalam beberapa minggu dan tersedia dalam 90 hari. 

Baca juga: Update Link Informasi Perkembangan Covid-19 di Wilayah Indonesia

Selain itu, perusahaan biotek seperti Arcturus Therapeutics juga tengah bekerja sama dengan Duke University dan National University of Singapore untuk mengembangkan vaksin. 

Meskipun begitu banyak upaya pengembangan vaksin yang tengah dilakukan, WHO mengingatkan bahwa ketersediaan vaksin untuk penggunaan publik masih memerlukan waktu yang panjang.

Para ilmuwan terkemuka mengatakan, uji coba klinis dan pengujian keamanan yang diperlukan untuk mendapatkan vaksin hingga dapat didistribusikan ke masyarakat dapat memakan waktu hingga 18 bulan.

Menurut Direktur Eksekutif untuk program kedaruratan WHO Dr Mike Ryan mengatakan, meskipun vaksin virus corona sangat mendesak segera didapatkan, namun uji coba juga penting dilakukan.

"Hanya ada satu hal yang lebih berbahaya dari virus yang buruk dan itu adalah vaksin yang buruk," kata Ryan.

Ryan mengungkapkan bahwa perlu menjadi sangat hati-hati dalam mengembangkan produk apapun yang potensial akan diinjeksikan ke sebagian besar populasi dunia. 

Tantangan yang dihadapi

National Institutes of Health (NIH) telah bekerja sama dengan perusahaan biotek Moderna untuk mengembangkan vaksin menggunakan urutan genetik dari virus corona baru ini. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com