Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pangeran Mangkubumi Memproklamasikan Berdirinya Kasultanan Yogyakarta

Kompas.com - 13/03/2020, 09:15 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS - Tanggal 13 Maret pada 265 tahun yang lalu, Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat diproklamasikan tepatnya pada 13 Maret 1755 oleh Pangeran Mangkubumi. 

Peristiwa ini dikenal juga dengan Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadingrat atau berdirinya Negara Ngayogyakarta Hadiningrat. Karena peristiwa ini, tanggal 13 Maret pernah diusulkan menjadi hari jadi Daerah Istimewa Yogyakarta

Sementara untuk penanggalan Jawa, Hadeging Nagari waktu itu bertepatan dengan 29 Jumadil Awal be 1680 tahun Jawa. Sehingga setiap tanggal 29 Jumadil Awal tahun Jawa, Keraton Yogyakarta menggelar peringatan Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat. 

Peringatan ke-273 Hadeging Nagari menurut penanggalan Jawa tahun ini jatuh pada 25 Januari 2020 lalu. 

Baca juga: Asal-Usul Nama Malioboro, Benarkah dari Marlborough atau Malyabhara?

Perjanjian Giyanti

Kerajaan Ngayogyakarta berdiri setelah terjadi peristiwa Perjanjian Giyanti sebulan sebelumnya, yaitu 13 Februari 1755, di Giyanti atau yang sekarang berada Dukuh Kerten, Desa Jantiharjo sebelah tenggara Karanganyar, Jawa Tengah.

Dalam Perjanjian Giyanti antara Paku Buwono III, Pangeran Mangkubumi dan VOC disepakati bahwa Kerajaan Mataram akan terbagi menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadingrat.

Sebagai penguasa Yogyakarta, Pangeran Mangkubumi selanjutnya bergelar Sultan Hamengku Buwono I Senapati Ing Ngalogo Ngabdurrachman Sayidin Panatagama Kalifatulah I ing Ngayogyakarta.

Meskipun telah diproklamasikan, namun Kerajaan Ngayogyakarta belum langsung memiliki keraton. Sebelum mendirikan bangunan keraton, Mangkubumi atau Sultan HB I mula-mula bertempat tinggal di Ambarketawang.

Ambarketawang letaknya di Desa Gamping sekitar empat kilometer barat Kota Yogyakarta, sebelah barat Kali Bedog. HB I masuk ke Ambarketawang 9 Oktober 1755 atau 3 Sura Wawu 1681.

Dari Ambarketawang, Sultan HB I mencari tanah yang cocok untuk menjadi ibu kota Ngayogyakarta. Pada akhirnya ditemukan Hutan Beringan di antara Kali Winongo dan Kali Code.

Baca juga: Menikmati Suasana Korea di Yogyakarta? Anda Bisa Kunjungi Tempat Ini

Ibu kota kerajaan

Mengutip tulisan Julius Pour di Harian Kompas (7/10/1976), Hutan Beringan merupakan bekas tempat peristirahatan Sunan Paku Buwono II dengan nama pesanggrahan Garjitowati.

Sebagai seorang arsitek yang juga ikut membangun Keraton Surakarta, Mangkubumi cepat dalam membangun ibu kota kerajaanya. Disebutkan, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan keraton tidak lebih dari satu tahun.

Sultan pun pindah, menempati keraton barunya pada Kamis Pahing 13 Sura Jimakir 1682 atau 7 Oktober 1756. Peristiwa masuknya keluarga Sultan HB I ke ibu kota Yogyakarta itu kemudian dijadikan landasan sebagai Hari Ulang Tahun Kota Yogyakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com