Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Diketahui soal Penguncian Nasional di Italia akibat Virus Corona

Kompas.com - 13/03/2020, 07:35 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Italia telah menempatkan lebih dari 60 juta orang di bawah penguncian nasional seiring terus meningkatnya jumlah kasus virus corona.

Sejauh ini Italia melaporkan 12.462 kasus infeksi dengan 827 kematian, sehingga menempatkannya sebagai negara dengan kasus virus corona terbesar di luar China.

Langkah pemerintah Italia itu menandai upaya paling besar yang diambil oleh negara Barat untuk memerangi virus yang bermula di Kota Wuhan itu.

Baca juga: Update 16 WNI Terinfeksi Corona di Luar Negeri, 9 Dinyatakan Sembuh

Berikut empat hal yang perlu diketahui tentang penguncian itu, seperti dilansir dari Aljazeera:

1. Apa yang terjadi?

Pada Senin (9/3/2020) malam, Perdana Menteri Giuseppe Conte mengumumkan penguncian secara nasional untuk membatasi penyebaran virus.

"Tidak akan ada zona merah. Tapi akan ada Italia, seluruh zona terlindungi," kata Conte.

Publik hanya diperbolehkan pergi ketika ada situasi kerja yang mendesak serta alasan kesehatan.

Penangguhan juga berlaku bagi acara olahraga dan upacara seperti pemakaman dan pernikahan.

Orang-orang diminta untuk menjaga jarak sekitar satu meter dari satu sama lain. Museum, bioskop, dan teater semuanya ditutup.

Meski demikian, bandara tetap beroperasi dan penerbangan masih terus berlanjut.

Syaratnya, publik harus mengisi dokumen yang menjelaskan alasan mereka melakukan perjalanan itu.

Bagi mereka yang berbohong, hukuman penjara hingga tiga bulan atau denda 206 euro atau sekitar 225 dollar AS, atau sekitar Rp 2,9 juta.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, AS Keluarkan Larangan Perjalanan dari 26 Negara Eropa Per Jumat Esok

2. Mengapa itu penting bagi Italia?

Kepala Penyakit Menular Rumah Sakit Sacco di Milan Massimo Galli mengatakan, jumlah kasus di Lombardy pekan lalu mirip dengan jumlah yang terlihat di Wuhan pada akhir Desember 2019.

Kekhawatiran juga muncul ketika tingkat kematian mencapai 5 persen secara nasional dan 6 persen di Lombardy, lebih tinggi perkiraan 3-4 persen.

Meski pemerintah telah mendesak warganya untuk tetap tinggal di rumah, masih banyak orang yang mengunjungi pantai dan bersosialisasi seperti biasa.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com