Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hossein Sheikholeslam, Penasihat Menteri Luar Negeri Iran Meninggal karena Virus Corona

Kompas.com - 06/03/2020, 20:01 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang penasihat Menteri Luar Negeri Iran Hossein Sheikholeslam dikabarkan meninggal dunia karena terinfeksi virus corona.

Dilansir dari Channel News Asia, Hossein Sheikholeslam adalah penasihat Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif.

"Ia merupakan seorang veteran dan diplomat revolusioner, meninggal pada Kamis malam," kata IRNA, kantor berita Iran seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (6/3/2020).

Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona

Selain pernah menjadi mantan Duta Besar untuk Suriah, Sheikholeslam diketahui juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri dari 1981 hingga 1997.

Selain itu, ia juga salah satu mahasiswa yang terlibat dalam krisis sandera Kedutaan Amerika Serikat pada 1979.

Tahun itu, dan kurang dari sembilan bulan setelah penggulingan Shah yang didukung AS, mahasiswa Iran menyerbu kedutaan AS di Teheran dan menyandera 52 orang Amerika.

Hingga akhirnya peristiwa tersebut mendorong Washington memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 1980.

Para sandera kemudian dibebaskan pada Januari 1981, setelah 444 hari ditawan.

Baca juga: Infeksi Meluas, Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar Positif Corona

Pejabat lain yang meninggal

Masih dari sumber yang sama, wabah virus corona juga telah merenggut nyawa pejabat tinggi Iran lainnya.

Di antaranya yakni penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Mohammad Mirmohammadi.

Pejabat Iran lain yang meninggal karena Covid-19 lainnya yakni anggota parlemen Mohammad Ali Ramezani dan Mojtaba Pourkhanali.

Mojtaba Pourkhanali sendiri adalah seorang pejabat kementerian pertanian, keduanya dari Gilan, salah satu provinsi yang paling parah di negara itu.

Anggota parlemen Tehran Fatemeh Rahbar saat ini dalam keadaan koma setelah terinfeksi virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.

Sejumlah pejabat lain telah terinfeksi dan berada di bawah karantina, di antaranya Wakil Presiden Masoumeh Ebtekar, Wakil Menteri kesehatan Iran Harirchi dan beberapa pejabat lainnya.

Seperti diketahui, Iran telah menutup sekolah dan universitas, menangguhkan acara budaya dan olahraga utama dan mengurangi jam kerja di seluruh kota.

Hal itu untuk menghentikan penyebaran  virus corona, yang telah menyebar ke 31 provinsi di Iran.

Baca juga: Kilas Timur Tengah Sepekan, dari Kasus Corona di Iran hingga Ancaman Erdogan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Manfaat Mengonsumsi Kubis untuk Menurunkan Tekanan Darah

Tren
Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Siaga

Tren
Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Tren
Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Ada Indomaret di Dalam Kereta Cepat Whoosh, Jual Kopi, Nasi Goreng, dan Obat Maag

Tren
7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

7 Fakta Kebakaran Mampang, Padam Usai 16 Jam dan 7 Korban Terjebak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com