KOMPAS.com - Korea Selatan menemukan cara baru untuk memastikan orang-orang melakukan karantina sendiri di rumah mereka dengan menggunakan aplikasi berbasis GPS.
Melansir CNN, aplikasi ini akan mengawasi orang yang dikarantina. Jika mereka meninggalkan lokasi yang telah ditentukan, sistem akan menyalakan alarm.
Aplikasi tersebut akan diimplementasikan minggu ini di Daegu dan sekitar provinsi Gyeongsang Utara.
Menurut pemerintah, di lokasi ini, sekitar 90 persen infeksi telah dilaporkan. Setidaknya ada 2.300 orang yang saat ini berada di bawah karantina di Daegu.
"Pemerintah berdiskusi tentang cara yang lebih efisien untuk mengawasi orang-orang dalam karantina dan mengembangkan sebuah aplikasi," kata Humas Central Disaster Relief Headquarters, Park Jong-hyun, dalam sebuah briefing pada Rabu (26/2/2020).
Baca juga: Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di 6 Negara Asia Tenggara
Pihak berwenang di Korea Selatan mengatakan bahwa beberapa orang telah melanggar karantina dan meninggalkan rumahnya.
Saat ini, lebih dari 2.000 pasien terkonfirmasi di Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara tengah menunggu kedatangan ranjang atau tempat tidur.
Pemerintah Korea Selatan mulai mengategorisasikan kasus-kasus yang terkonfirmasi sehingga pasien dengan kondisi kesehatan yang lebih serius dapat dibawa ke rumah sakit.
Sementara, pasien dengan gejala yang lebih ringan dapat diawasi dari rumah atau fasilitas yang disiapkan pemerintah.
Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus yang terkonfirmasi virus corona Covid-19 di seluruh dunia terus meningkat.
Namun, tren peningkatan tersebut telah menurun dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.
Baca juga: Empat WNI ABK Diamond Princess Dinyatakan Sembuh dari Corona Covid-19
Hingga Rabu (4/3/2020) malam, jumlah kasus secara global telah mencapai 93.455 dengan 3.198 kematian dan 50.743 pasien sembuh.
Melansir data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins University per Rabu (4/3/2020) pukul 17.03 WIB, jumlah kasus di Korea Selatan telah mencapai 5.621 kasus.
Dari jumlah tersebut, terjadi 28 kasus kematian. Sementara, 41 pasien telah dinyatakan sembuh.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in juga mengumumkan perang melawan wabah virus corona.
Moon mengumumkan bahwa seluruh badan pemerintahan berada dalam kondisi darurat selama 24 jam penuh, setelah kasus infeksi hampir mencapai 5.000 beberapa waktu lalu.
Pemerintah juga akan menggelontorkan dana hingga 300 triliun won atau sekitar Rp 358,8 triliun untuk mendongkrak perekonomian di tengah akibat dari Covid-19.
"Seluruh negara saat ini tengah memasuki masa perang dengan penyakit mematikan ini," kata Moon.
Baca juga: Cegah Corona, Pemerintah Perpanjang Pembatasan Sementara Visa dan Izin Tinggal WNA China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.