KOMPAS.com - Otoritas Kota Wuhan di China, tempat awal merebaknya wabah virus corona dilaporkan menutup salah satu dari 16 rumah sakit (RS) darurat yang dibangun khusus untuk menangani pasien virus tersebut.
Melansir Channel News Asia, penutupan dilakukan seiring dengan penurunan drastis jumlah kasus baru di wilayah yang menjadi pusat wabah tersebut.
Selain itu, lebih dari 50 persen pasien virus corona di China dikabarkan berhasil sembuh.
Melansir dari peta persebaran COVID-19, Coronavirus COVID-19 Global Cases by John Hopkins CSSE (3/3/2020), dari total 80.151 kasus di China, 47.270 di antaranya sudah sembuh.
Penutupan dilakukan pada Senin (3/3/2020) usai rumah sakit tersebut mengeluarkan 34 pasien yang berhasil sembuh dari virus corona, lapor siaran TV negara, CCTV (China Central Television).
Pada 28 Februari, Wuhan telah membangun 16 rumah sakit sementara untuk penanganan virus corona, menambah 13.000 tempat tidur, dengan 12.000 orang dirawat.
Secara keseluruhan, jumlah tempat tidur di rumah sakit Wuhan telah meningkat dari 5.000 menjadi 23.000.
Baca juga: Kasus Virus Corona Meningkat di Luar China, WHO: Bisa Diatasi dengan Tindakan Tepat
Penutupan rumah sakit itu bertepatan dengan penurunan tajam jumlah kasus-kasus baru di Provinsi Hubei dan Ibu Kota Provinsi Wuhan.
Meski demikian, negara itu tetap waspada karena masih ada warga negara China yang berada di luar negeri kembali ke China usai dites positif terkena virus corona.
Otoritas Provinsi Hubei, pusat wabah virus corona di negara itu, untuk pertama kalinya melaporkan kurang dari 200 kasus infeksi baru sejak Januari.
Pada Minggu (1/3/2020), Hubei memiliki 196 kasus baru yang dikonfirmasi.
Pada Senin (2/3/2020), Komisi Kesehatan Nasional mengatakan angka tersebut menurun tajam dibandingkan dengan sehari sebelumnya sebanyak 570 kasus.
Penurunan itu didorong oleh penurunan kasus baru di Wuhan, tempat virus itu pertama kali muncul Desember lalu.
Baca juga: Kasus Baru Corona Covid-19 di Singapura, Pasien Punya Riwayat Perjalanan ke Jakarta
Jumlah kasus di Wuhan dilaporkan sebanyak 193 infeksi baru, terendah sejak 26 Januari.
Sementara, terdapat 202 kasus baru yang dikonfirmasi di China daratan, terendah sejak 22 Januari.