Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Siapkan Opsi Menutup Kota apabila Kondisi Memburuk karena Virus Corona

Kompas.com - 02/03/2020, 07:15 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Inggris sedang bersiap dengan segala kemungkinan terburuk terkait penyebaran virus corona di negara tersebut.

Termasuk kemungkinan terburuk mengisolasi kota-kota di Inggris, seperti yang dilakukan pihak berwenang China di Wuhan di mana virus korona pertama kali terdeteksi.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan tidak menutup kemungkinan melakukan isolasi apabila itu untuk menghentikan penyebaran wabah Covid-19.

"Jelas ada dampak negatif baik di ekonomi maupun sosial karena wabah ini. Kami pun juga belum menyingkirkan semua opsi. Karena kami membutuhkan semua dukungan yang ada jika diperlukan," kata Hancock seperti dikutip dari BBC.

Baca juga: Saat Industri Elektronik dan Otomotif Korea Selatan Lumpuh karena Virus Corona

Dia mengatakan pemerintah akan menerbitkan rencana untuk tindakan yang akan diambil di bawah skenario terburuk menghadapi virus corona.

"Mungkin perlu untuk menutup beberapa sekolah, tetapi saat ini, orang tidak boleh menutup sekolah jika tidak ada kasus positif," lanjutnya.

Hancock mengkonfirmasi bahwa langkah-langkah menjauhkan populasi lainnya dapat termasuk melarang pertemuan publik lebih dari 5.000 orang seperti yang telah diumumkan pemerintah Perancis.

"Kami melihat semua hal itu dan kami tidak mengesampingkannya," imbuhnya.

Rencana pemerintah

Ia juga mengatakan, salah satu rencana darurat pemerintah, yang akan diterbitkan minggu ini, di antaranya meminta kembali dokter dan perawat yang baru saja pensiun untuk kembali ke National Health Service (NHS) atau layanan kesehatan nasional.

Hancock mengatakan ada empat fase dalam rencana Inggris melawan penyebaran virus corona. Berikut penjelasan Hancock saat berbicara dengan BBC.

1. Penahanan yaitu merawat orang yang terinfeksi dan mengidentifikasi kontak dekat mereka,
2. Penundaan yaitu memutuskan tindakan apa yang harus diambil untuk memperlambat penyebaran,
3. Mitigasi atau batasan dampak jika virus menyebar luas,
4. Penelitian yaitu pekerjaan yang konstan dan berkelanjutan untuk menginformasikan tiga fase lainnya.

Saat ini, Inggris menurutnya berada dalam fase "penahanan" yang menurut para pemimpin kesehatan mungkin masih cukup.

Kepala petugas kesehatan Inggris Profesor Chris Whitty menyebutkan, dua belas orang telah dites positif terkena virus korona di Inggris pada Minggu (1/3/2020) sehingga jumlah kasus virus corona di Inggris Raya menjadi 35.

“Investigasi sedang berlangsung. Dari delapan kasus yang tersisa, enam baru-baru ini bepergian dari Italia dan dua dari Iran," jelas Whitty.

Ia menjelaskan, para pasien yang baru saja bepergian berasal dari London, Yorkshire Barat, Greater Manchester, Hertfordshire dan Gloucestershire. Semua sedang diselidiki dan pelacakan kontak telah dimulai.

"Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Inggris sekarang adalah 33. Setelah kasus yang dilaporkan sebelumnya dikonfirmasi di Irlandia Utara dan Wales, jumlah total kasus Inggris adalah 35," bebernya.

Baca juga: Update Virus Corona Korea Selatan: 20 Meninggal, 3.736 Terinfeksi Termasuk 2 Staf Penyanyi Chungha

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com