Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Korea Selatan Yakin Perekonomian Akan Bangkit Kembali setelah Wabah Corona

Kompas.com - 01/03/2020, 20:06 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Korea Selatan Moon Jae-In mengatakan, pemerintahannya tengah melakukan upaya maksimal menghadapi wabah virus corona yang menyebar cepat di Korea.

Pernyataan itu disampaikannya pada Minggu (1/3/2020), seperti dilansir dari South China Morning Post (SCMP).

Kasus virus corona di Korea Selatan melonjak tajam. Kini tercatat ada 376 kasus baru positif corona di negara tersebut, sehingga total kasus mencapai 3.526 kasus.

"Pemerintah saat ini menggencarkan respons habis-habisan setelah menaikkan level peringatan (virus corona) ke level tertinggi," ujar Moon.

"Kami akan berhasil mengatasi wabah Covid-19 dan menghidupkan kembali ekonomi kami yang menyusut," lanjut dia.

Sebelumnya, Korea Selatan, tepatnya di Kota Daegu, merupakan salah satu wilayah yang memiliki peningkatan tajam terkait wabah virus yang menyerang saluran pernapasan ini.

Baca juga: Viral soal 136 Orang dalam Pengawasan Terkait Virus Corona, Ini Penjelasan Kemenkes

Daegu merupakan kota kedua di luar China yang tercatat memiliki kasus corona terbanyak di dunia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menyebutkan, hampir 90 persen kasus berada di Kota Daegu, dan provinsi Gyeongsang Utara.

Per hari ini, Minggu (1/3/2020), total warga Korea Selatan yang meninggal akibat virus corona sebanyak 17 orang.

Akibat peningkatan kasus yang masif ini, lebih dari 70 negara melakukan pembatasan perjalanan mereka ke Korea Selatan.

Kasus virus corona di Korea Selatan melonjak sejak 10 Februari 2020.

Virus di negara itu diduga berasal perempuan paruh baya yang menderita demam. Perempuan itu beberapa kali mengikuti kebaktian di Gereja Shincheonji Yesus di mana sebagian jemaat gereja tersebut tertular gejala virus corona.

Baca juga: Selain Indonesia, Ini Daftar 20 Negara Asia yang Belum Terinfeksi Virus Corona

Jalanan di Kota Daegu telah sepi selama berhari-hari, kecuali antrean panjang di beberapa toko yang menjual masker.

Pihak berwenang telah mendesak masyarakat untuk berhati-hati. Selain itu, mereka yang mengalami demam atau gejala pernapasan diminta untuk tinggal di rumah.

Meski perkembangan kasus kian meluas, para pejabat tidak memutuskan mengkarantina Kota Daegu secara keseluruhan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com