KOMPAS.com - Beberapa orang yang ditempatkan di pangkalan udara 110 Creil di luar Paris, Perancis jatuh sakit karena virus corona.
Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly mengkonfirmasi bahwa sejumlah kasus virus corona telah menyebar di fasilitas militer yang terletak di utara ibu kota Perancis itu.
Parly tidak menyebutkan jumlah pasti pasien virus corona di fasilitas militer tersebut.
Namun media lokal setempat menunjukkan bahwa setidaknya ada 4 orang, termasuk karyawan sipil telah tertular virus corona.
Parly menyebut, sementara semua kegiatan massa, perjalanan menuju dan dari fasilitas tersebut telah ditangguhkan. Tindakan pencegahan juga dilakukan di instalasi militer lainnya.
"Investigasi epidemiologis sedang dilakukan. Kami sedang memantau situasi di lokasi. Untuk mempercepat penyelidikan, dinas kesehatan militer memberikan dukungan kepada tim-tim dari dinas kesehatan regional," kata Parly dikutip dari Twitternya, Sabtu (29/2/2020).
Pangkalan udara Creil sebelumnya digunakan untuk meluncurkan penerbangan evakuasi darurat untuk warga Perancis.
Perancis kini memiliki 57 kasus virus corona yang telah dikonfirmasi. Sebanyak 45 di antaranya telah didiagnosis sejak Selasa.
Baca juga: Rumah Sakit Jepang Tolak Cek Warga yang Ingin Tes Virus Corona, Ini Alasannya...
Menteri Kesehatran Perancis Oliver Veran mengatakan Perancis bersiap menghadapi epidemi.
"Kami sekarang pindah ke tahap dua, virus ini beredar di negara kami dan kami harus menghentikan penyebarannya," ujarnya seperti dikutip dari rt.com Sabtu (29/2/2020).
Sementara itu, organisasi kesehatan dunia (WHO) meningkatkan risiko penyebaran global dan dampak penyebaran virus corona pada level tertinggi.
Dikutip dari Newssky, WHO menaikkan level risiko virus corona dari "tinggi" menjadi "sangat tinggi", dan menjadikan risiko virus corona seluruh dunia sejajar dengan China.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ahli epidemiologi kami telah memantau perkembangan ini secara terus-menerus.
"Kami sekarang telah meningkatkan penilaian kami terhadap risiko penyebaran dan risiko dampak Covid-19 hingga sangat tinggi di tingkat global," katanya.
"Kami tidak meremehkan risiko, itu sebabnya kami mengatakan hari ini risiko global sangat tinggi," lanjutnya.
Baca juga: 6 Perusahaan Farmasi Ini Berlomba Ciptakan Obat untuk Virus Corona