KOMPAS.com - Korban virus corona baru atau Covid-19, baik yang dinyatakan positif terinfeksi dan meninggal dunia, terus bertambah.
Hingga Sabtu (15/2/202020), angka korban meninggal dunia lebih dari 1.500 orang, dan sebanyak lebih dari 64.000 orang terinfeksi.
Kasus virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China ini telah menyebar dan terkonfirmasi di negara lain, seperti Singapura, Hong Kong, Jepang, Filiphina, dan terbaru di Mesir.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan darurat kesehatan global untuk virus ini.
Merespons situasi dan perkembangan mengenai virus ini, WHO, melalui situs resminya juga memuat beragam informasi mengenai virus corona.
Baca juga: Daftar 27 Negara yang Sudah Konfirmasi Kasus Positif Virus Corona
Berikut beberapa tanya-jawab seputar virus Covid-19 dilansir dari situs resmi WHO.
Jawab: Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang ditemukan pada hewan dan manusia.
Beberapa orang menginfeksi dan diketahui menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Jawab: Novel coronavirus (CoV) merupakan virus corona jenis baru yang sebelumnya belum terindektifikasi pada manusia.
Virus corona baru atau novel sekarang disebut 2019-nCoV, sebelumnya tidak terdeteksi sebelum wabah dilaporkan di Wuhan, China, pada Desember 2019.
Jawab: Virus ini tidak sama dengan SARS.
Covid-19 atau 2019-nCoV berasal dari keluarga virus yang sama dengan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV), tetapi bukanlah virus yang sama.
Jawab: Seperti penyakit pernapasan lainnya, infeksi 2019-nCoV dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam.
Kondisi ini bisa menjadi lebih parah bagi beberapa orang dan dapat menyebabkan pneumonia atau kesulitan bernafas.
Penyakit ini jarang berakibat fatal.
Orangtua dan orang-orang yang mempunyai riwayat medis sebelumnya, seperti diabetes dan penyakit jantung, lebih rentan mengalami kondisi parah jika terkena virus ini.
Baca juga: Bank di China Semprot Uang Kertas dengan Disinfektan untuk Cegah Virus Corona