Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Viral Kado Saham Mahasiswi UI | Virus Corona di Asia Tenggara

Kompas.com - 07/02/2020, 05:24 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisah mahasiswi yang mendapatkan kado saham setelah diwisuda di Universitas Indonesia menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca pada laman Tren, Kamis (6/2/2020) hingga Jumat (7/2/2020).

Selain itu, berita-berita mengenai perkembangan penyebaran dan penanganan virus corona di berbagai negara juga masih menjadi perhatian pembaca.

Berikut 5 berita populer di laman Tren sepanjang Kamis hingga Jumat pagi ini:

1. Mahasiswi UI dapat kado saham

Foto seorang pria memberikan kado saham kepada wisudawati viral di media sosial. Setelah dilakukan penelusuran, pria itu bernama Cervin Chaniago, yang memberikan kado wisuda berupa saham kepada temannya, Dian Erlindawati, pada Sabtu (1/2/2020).

Dian diketahui merupakan mahasiswi S1 UI Jurusan Manajemen. Mengapa Cervin memberikan kado saham kepada temannya itu?

Simak jawaban dan cerita Cervin dalam berita berikut ini:

Kisah di Balik Viralnya Kado Saham Wisuda Mahasiswi UI

2. Perkembangan virus corona di Asia Tenggara

Di Asia Tenggara, 6 negara telah mengonfirmasi adanya virus tersebut. Keenam negera tersebut adalah Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina.

Hingga Kamis (6/2/2020), virus corona telah menginfeksi 28.209 orang dan menyebabkan 565 orang meninggal dunia.

Ikuti catatan terkini perkembangan virus corona di Asia Tenggara dalam berita berikut ini:

Perkembangan Terkini Virus Corona di Asia Tenggara, dari Malaysia hingga Filipina

3. China kembangkan obat antivirus corona

China engajukan permohonan untuk mematenkan obat remdisivir sebagai antivirus corona.

Mengutip jurnal Cell Research, penelitian telah dilakukan di luar tubuh manusia dan menemukan bahwa senyawa remilei Gilead dan obat malaria kloroquine sangat efektif dalam pengendalian infeksi virus corona.

Remdesivir pada awalnya dikembangkan oleh Gilead Sciences yang berbasis di AS untuk mengobati Ebola.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com