Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Rumah Sakit yang Jadi Rujukan Pasien Virus Corona di Jateng

Kompas.com - 04/02/2020, 19:44 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Provinsi Jawa Tengah menyiapkan 10 rumah sakit rujukan bagi pasien virus corona meskipun belum ada satu pun kasus infeksi di Indonesia. 

Sebagaimana diketahui, virus corona masih terus mewabah di sejumlah negara. Hingga Selasa (4/ 4/2020), tercatat 427 orang yang meninggal dunia akibat virus corona baru ini.

Jumlah tersebut terdiri atas 425 kematian di China, satu kematian di Beijing, dan satu kasus lainnya di Filipina.

Melansir South China Morning Post, ada 20.676 kasus terkait virus corona baru ini dengan jumlah sembuh sebanyak 664 pasien.

Sebagian besar negara telah mengevakuasi warganya dari Wuhan, yang disebut sebagai pusat wabah virus corona, ataupun membatasi hingga melarang perjalanan dari dan ke daratan China.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Indonesia. Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan telah dievakuasi pulang ke Indonesia dan masih menjalani masa karantina selama 14 hari.

Upaya-upaya persiapan penanganan jika suatu saat virus tersebut terdeteksi di Indonesia pun dilakukan.

Sebuah informasi yang tersebar di media sosial menyebutkan bahwa ada 10 rumah sakit yang telah disiapkan sebagai rujukan pasien virus corona di Jawa Tengah.

Berdasarkan poster di dalam unggahan tersebut, 10 rumah sakit ini sebelumnya juga menjadi rujukan penyakit flu burung dan akan diaktifkan kembali sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Adapun sepuluh rumah sakit tersebut terdiri atas:

  1. RSUP Dr Kariadi di Kota Semarang
  2. RSUD Dr Moewardi Solo
  3. RSUD Kardinah Kota Tegal
  4. RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto
  5. RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten
  6. RSU Tidar Kota Magelang
  7. RSUD dr Loekmono Hadi Kudus
  8. RSUD Kraton Pekalongan
  9. RS Dr. H Soewondo Kendal
  10. RSUD Banyumas

Sementara, teknologi yang digunakan untuk ruang isolasi virus corona sama dengan ruang isolasi Tuberkulosis MDR (Multi-drug Resistant), yaitu menggunakan tekanan negatif.

Fasilitas tidak menggunakan pendingin ruangan tapi menggunakan kipas dan penyedot udara.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/4/2020), Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr. Yulianto Prabowo, membenarkan informasi 10 rumah sakit rujukan virus corona tersebut. 

"Informasi tersebut betul," jawabnya.

Saat ditanya soal kesiapan, ia mengungkapkan bahwa rumah sakit-rumah sakit ini telah siap menerima pasien jika sewaktu-waktu ada rujukan.

"Sudah siap jika sewaktu-waktu menerima rujukan dari fasilitas kesehatan lain," tuturnya.

Ditanyakan terkait pemilihan 10 rumah sakit tersebut, Prabowo mengatakan hal itu karena semua rumah sakit itu sudah kelas B dan lokasinya tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manusia Tak Kalah dari Kecerdasan Buatan, Foto Asli Menang di Kompetisi Fotografi Kategori AI

Manusia Tak Kalah dari Kecerdasan Buatan, Foto Asli Menang di Kompetisi Fotografi Kategori AI

Tren
Catat, Ini Daftar Buah-Sayuran Penurun Kolesterol dan Asam Urat

Catat, Ini Daftar Buah-Sayuran Penurun Kolesterol dan Asam Urat

Tren
Mengintip Kondisi 7 Ibu Kota Negara yang Pernah Pindah

Mengintip Kondisi 7 Ibu Kota Negara yang Pernah Pindah

Tren
Sederet Momen Sapi Mengamuk Saat Idul Adha 2024, Jatuh ke Sumur dan Seruduk Bocah

Sederet Momen Sapi Mengamuk Saat Idul Adha 2024, Jatuh ke Sumur dan Seruduk Bocah

Tren
Bukan Lumba-lumba, Ini Hewan Paling Bahagia di Dunia karena Selalu Tersenyum

Bukan Lumba-lumba, Ini Hewan Paling Bahagia di Dunia karena Selalu Tersenyum

Tren
Manfaat Minum Teh Melati untuk Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Manfaat Minum Teh Melati untuk Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Tren
Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Dilanda Hujan Lebat 18-19 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Inilah Wilayah yang Masih Dilanda Hujan Lebat 18-19 Juni 2024

Tren
Rekor Sapi Termahal di Dunia Harganya Mencapai Rp 65 Miliar

Rekor Sapi Termahal di Dunia Harganya Mencapai Rp 65 Miliar

Tren
[POPULER TREN] Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab | Cara Simpan Daging di Kulkas agar Tahan Lama

[POPULER TREN] Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab | Cara Simpan Daging di Kulkas agar Tahan Lama

Tren
Kilas Balik TWK KPK yang Disebut Gagalkan Penangkapan Harun Masiku pada 2021

Kilas Balik TWK KPK yang Disebut Gagalkan Penangkapan Harun Masiku pada 2021

Tren
Kesaksian Warga Palestina Rayakan Idul Adha di Tengah Perang, Jadi Hari Paling Menyedihkan

Kesaksian Warga Palestina Rayakan Idul Adha di Tengah Perang, Jadi Hari Paling Menyedihkan

Tren
Bisakah Daging Kurban Dimasak Medium Rare seperti Steak? Ini Kata Chef

Bisakah Daging Kurban Dimasak Medium Rare seperti Steak? Ini Kata Chef

Tren
Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab, Ketahui Risiko Nilai Buruk

Cara Melihat Rating Penumpang Gojek dan Grab, Ketahui Risiko Nilai Buruk

Tren
Sama-sama Bermanfaat bagi Tanaman, Apa Beda Pupuk Kompos dan Urea?

Sama-sama Bermanfaat bagi Tanaman, Apa Beda Pupuk Kompos dan Urea?

Tren
Kominfo Ancam Tutup Twitter, Amankah Membuka Aplikasi yang diblokir?

Kominfo Ancam Tutup Twitter, Amankah Membuka Aplikasi yang diblokir?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com