KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan, rencana pemulangan ratusan WNI eks ISIS masih dalam tahap pembahasan dengan beberapa instansi terkait.
"Iya (belum diputuskan), masih dibahas di Kemenkopolhukam melibatkan kementerian dan instansi terkait," kata Suhardi kepada Kompas.com, Minggu (2/2/2020).
Senada dengan Suhardi, Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih mengkaji kemungkinan pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia.
"Rencana pemulangan mereka itu belum diputuskan pemerintah dan masih dikaji secara cermat oleh berbagai instansi terkait di bawah koordinasi Menkopolhukam," kata Fahrul, dikutip dari situs resmi Kemenag (2/2/2020).
"Tentu ada banyak hal yang dipertimbangkan, baik dampak positif maupun negatifnya," sambungnya.
Menurut Fachrul, pemerintah masih mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak, seperti BNPT.
Dalam pembahasan itu, BNPT menekankan pentingnya upaya pembinaan dan deradikalisasi WNI eks ISIS jika nantinya mereka akan dipulangkan.
Baca juga: Jenderal AS Sebut ISIS Bakal Bangkit jika Mereka Keluar dari Irak
Upaya pembinaan tersebut, kata Facrul, bukan hal mudah, mengingat para WNI eks ISIS sudah terpapar dengan ideologi yang sangat radikal.
Pihaknya pun akan terus mengupayakan jalan terbaik dengan menjalin komunikasi dengan berbagai pihak.
"Kita akan terus upayakan langkah terbaik, dengan menjalin sinergi semua elemen masyarakat. Tidak hanya pemerintah, tapi juga LSM dan ormas keagamaan," jelasnya.
"Semua kita ajak dan bina untuk mendekat pada titik gravitasi kesetimbangan, berupa moderasi beragama. Semoga, hal ini juga bisa dilakukan kepada para eks ISIS jika mereka akan dipulangkan," sambungnya.
Seperti diketahui, ISIS telah mengalami kekalahan, baik di Irak (2017) maupun di Suriah (2019).
Pada Maret 2019, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berhasil mengumumkan penguasaan penuh atas wilayah terakhir ISIS di desa Baghouz yang terletak di Suriah Utara.
Kekalahan tersebut menjadi akhir cerita bagi perjalanan ISIS untuk mendirikan negara Islam di Suriah dan Irak.
Saat ini, para kombatan 'ditahan' dalam kamp pengungsian khusus di al-Hol, Suriah Utara dan menunggu kejelasan mengenai nasib mereka, tak terkecuali WNI.
Pada Minggu (2/2/2020), nasib WNI eks ISIS ini pun sempat ramai diperbincangkan warganet Indonesia di media sosial Twitter.
Kata "ISIS" bahkan menjadi salah satu yang terpopuler dan dibicarakan sebanyak 52 ribu twit pada pukul 15.45 WIB.
Baca juga: Berjuluk Profesor, Pemimpin Baru ISIS Ini Dihargai Rp 68 Miliar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.