Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks, Teknis Pengisian PDSS dengan Mengatasnamakan Humas UNY

Kompas.com - 25/01/2020, 20:27 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sebuah pesan berisi informasi mengenai teknis pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) beredar luas di aplikasi pesan WhatsApp mulai Senin (20/1/2020).

Adapun dalam pesan tersebut juga mengatasnamakan Humas Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Pesan tersebut berbunyi:

"Mohon ijin menyampaikan informasi terkait PDSS:
1. Harap sekolah jangan finalisasi terlebih dahulu
2. Nanti sekolah akan diminta memasukkan semua siswa baik yang terdaftar di LTMPT maupun tidak karena ada kaitannya dengan kuota sekolah
3. Perangkingan dilakukan sekolah melalui sistem dengan memilih siapa siswa yang berminat di SNMPTN. Artinya walaupun siswa pintar namun tidak ingin ikut SNMPTN sebaiknya jangan dimasukkan ke pemeringkatan.
4. Dalam waktu dekat sistem akan diperbaharui dan akan mengakomodasi siswa yang tidak terdaftar di LTMPT untuk bisa masuk ke PDSS.

Sumber:
Kehumasan UNY"

Seperti diketahui, pengisian PDSS akan ditutup pada 8 Februari 2020 mendatang. Pihak sekolah dan siswa diharapkan mengecek kesediaan data mereka dalam situs resmi LTMPT, ltmpt.go.id

Baca juga: Pendaftaran Akun LTMPT Resmi Ditutup, Ini Hasil Finalnya

Penjelasan Humas UNY

Menanggapi hal tersebut, Kabag Kerja Sama dan Humas UNY Indun Probo Utami menjelaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan informasi seperti yang disebutkan di atas.

"Saya dan teman-teman belum pernah mengeluarkan informasi seperti itu. Kita kalau mengeluarkan informasi sesuai dengan LTMPT," kata Indun kepada Kompas.com, Sabtu (25/01/2020).

Kendati demikian, pihaknya mengaku pernah mengeluarkan pengumuman atau pemberitahuan tentang LTMPT saat perpanjangan pendaftaran. Informasi tersebut, imbuhnya hanya meneruskan informasi dari LTMPT.

Dihubungi terpisah, Koordinator Humas LTMPT Anwar Effendi menceritakan, informasi pengisian PPDS yang mengklaim dari UNY tersebut beredar luas di WhatsApp guru-guru utamanya di Kalimantan pada 20 Januari 2020.

Selain beredar di guru-guru atau kepala sekolah dari berbagai tempat di Indonesia, juga beredar di humas-humas perguruan tinggi lain.

"Jadi awalnya ada yang minta klafirikasi dari guru-guru di Kalimantan soal informasi tersebut. Ramai sejak 20 Januari," katanya sewaktu dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/01/2020) siang.

Baca juga: Hoaks, Blacklist bagi Siswa yang Tidak Mengambil SNMPTN

Bantahan soal pengisian PDSS

Sementara itu, terkait dengan 4 poin yang dijelaskan dalam pesan yang beredar luas tersebut, pihaknya memberikan pernyataan.

Pertama pihak sekolah diminta segera menyelesaikan proses pengisian PPDS, dan melanjutkannya dengan proses verifikasi dan validasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com