KALAU kita perhatikan berbagai komentar warganet (netizen) di media sosial tentang public figure, artis, atau pejabat yang tengah menjadi sorotan masyarakat, tampak komentarnya sangat beragam.
Ada yang sentimen, ada yang sinis, ada yang nyinyir, mencela, mencibir, merendahkan, bahkan sampai menghina.
Sebaliknya, ada juga yang bersimpati, memuji, mendukung, memberi semangat, atau malah mengagumi.
Mengapa warganet bisa memberikan komentar atau penilaian yang bersifat judgement?
Apa latar belakang psikologis warganet bersikap demikian?
Dalam psikologi sosial, ada yang namanya “skema kognitif”, pola pikir yang terbentuk secara tetap pada seseorang yang menjadi dasar dalam berkata dan bertindak.
Skema dalam hal ini adalah pola pikir seseorang ketika memahami, menanggapi, menginterpretasikan, dan menyimpulkan kejadian yang terjadi di sekelilingnya.
Skema yang sudah terbentuk pada diri seseorang akan memengaruhi perilaku sosial orang tersebut.
Sedangkan arti kognitif yang merupakan kata sifat dari kata kognisi adalah aktivitas mental seseorang dalam memproses, memaknai, dan menyimpan berbagai informasi.
Proses kognisi seperti ini tidak dapat diamati secara langsung, tetapi kognisi ini akan tampak melalui tindakan dan perkataan yang diucapkan. Oleh karena itu, proses mentalnya sebagian besar tidak disadari.
Komaruddin Hidayat dan Khoiruddin Bashori dalam buku Psikologi Sosial (2016), menuliskan ada tiga jenis skema.
Pertama, skema person, misalnya sosok seorang pustakawan, digambarkan kutu buku, berkacamata tebal, tekun, pendiam, dsb.
Skema ini tertanam sedemikian dalam walaupun belum tentu benar. Tetapi skema ini mempercepat imajinasi ketika membayangkan seorang pustakawan.
Kedua, skema roles, misalnya melihat seorang pengusaha, kesannya sosok ini selalu mencari laba perusahaan dan kaya. Jadi setiap melihat pengusaha bayangannya orang kaya.
Ketiga, skema events, misalnya saat berkunjung ke restoran, maka ketika memesan makan dan minum akan dilayani oleh pramusaji. Kesan ini akan tertanam apabila kita ke restoran lain akan mendapat pelayanan yang sama.
Ketiga jenis skema tersebut disebut skema kognitif. Skema inilah yang memengaruhi warganet dalam melontarkan komentar, pendapat, penilaian terhadap public figure, artis, pejabat, dsb yang tengah disorot masyarakat.