Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Elka Pangestu, Jalan Panjang Kariernya hingga Jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia

Kompas.com - 10/01/2020, 15:15 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mari Elka Pangestu ditunjuk menjadi Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan dan Kemitraan untuk Bank Dunia.

Posisi Mari Elka Pangestu ini diumumkan langsung oleh Presiden Bank Dunia David Malpass pada Kamis (10/1/2020).

Mari dinilai layak karena mempunyai keahlian di bidang manajemen dan kebijakan, serta pengalamannya selama ini.

Perempuan kelahiran 23 Oktober 1956 ini akan mulai aktif menjalankan tugasnya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia dan berkantor di Washington pada 3 Maret 2020.

Ia akan memimpin dan memantau kerja dari program Bank Dunia, yakni Global Practice Group.

Selain itu, Mari akan memimpin divisi data dan riset Bank Dunia serta divisi hubungan eksternal dan korporasi.

Baca juga: Mari Elka Pangestu Jadi Direktur Pelaksana Bank Dunia

Perjalanan karier Mari Elka Pangestu

Mari pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada 2004-2011.

Selain itu, ia pernah menduduki posisi sebagai Menteri Pariwisata era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, pada 2011 hingga Oktober 2014.

Diberitakan Harian Kompas, 21 Oktober 2004, Mari menempuh pendidikan S-3 atau doktor di bidang Ilmu Ekonomi University of California tahun 1986.

Sementara, gelar S1 dan S2 didapatkan dari Australian National University (ANU).

Mari pernah menjadi anggota dewan pembina Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Ia bergabung dengan CSIS sejak tahun 1986.

Selain di CSIS, Mari juga sempat menjadi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tak hanya fokus di bidang ekonomi, Mari juga memperhatikan budaya dan lingkungan.

Ia tercatat sebagai salah satu pendiri Yayasan Sejati, sebuah yayasan yang bergerak di bidang lingkungan dan pelestarian budaya tradisional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Tren
Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Tren
Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Tren
TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

Tren
5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

Tren
Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Tren
5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com