Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK di Bawah Kepemimpinan Firly Bahuri dan PR yang Menanti...

Kompas.com - 20/12/2019, 19:44 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo melantik 5 pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (20/12/2019), di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Mereka yang dilantik adalah Firli Bahuri sebagai Ketua KPK, dan empat wakilnya yaitu Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, dan Nurul Ghufron.

Pimpinan baru KPK menarik perhatian, karena sejak awal seleksi diwarnai sejumlah kontroversi, terutama sosok-sosok yang terpilih.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana mengatakan, banyak pekerjaan rumah menanti KPK di bawah kepemimpinan Firli.

PR itu, di antaranya, tunggakan 12 perkara besar yang harus diselesaikan.

“Misalnya, kasus BLBI saya rasa itu kasus yang harus jadi fokus utama dan dinantikan penyelesaiannya diselesaikan di KPK jilid 5 ini,” kata Kurnia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/12/2019).

Baca juga: Mahfud MD Jelaskan soal Efek Kejut Dewan Pengawas KPK

PR lain, lanjut dia, KPK ke depan harus bisa menyeimbangkan antara pemidanaan penjara dan asset recovery dengan penerapan dua UU, yaitu terkait tindak pidana korupsi dan pencucian uang.

"Karena kalau fokus UU Tipikor tak menyelesaikan masalah. Jadi setiap pelaku korupsi jika memang ditemukan barang bukti uang disembunyikan, disamarkan dan lain-lain harusnya bisa dikenakan tindak pencucian uang," ujar dia.

Tahun suram

Kurnia mengatakan, tahun ini adalah tahun paling suram bagi pemberantasan korupsi.

Dengan diberlakukannya UU KPK versi revisi, menurut dia, siapa pun yang menjadi Pimpinan KPK tidak akan mengubah keadaan.

Seperti diketahui, pada hari ini, selain melantik Pimpinan KPK, Presiden Jokowi juga melantik 5 anggota Dewan Pengawas KPK.

Baca juga: Alasan Jokowi Pilih Tumpak hingga Artidjo Jadi Dewan Pengawas KPK

“Penindakan KPK paska UU baru yang berlaku akan menjadi lambat karena harus melalui izin yang berjenjang melalui Dewan Pengawas. Karena bukan figurnya yang bermasalah, tapi konsep dari lembaga Dewan Pengawas ini yang kami pandang tak tepat,” kata dia.

Peran Dewan Pengawas juga dianggap tak akan maksimal karena UU KPK saat ini akan membuat langkah penindakan menjadi lambat.

Selain itu, ia menilai, UU KPK yang baru memberikan kewenangan yang sangat besar kepada Dewan Pengawas.

“Misalkan beri izin tindakan pro justitia, itu kan enggak tepat diberi ke Dewan Pengawas. Di sisi lain, justru kewenangan Pimpinan KPK sebagai penyidik dan penuntut malah dicabut oleh UU KPK yang baru," kata Kurnia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Tol Trans Jawa Selama Lebaran 2024

Daftar Lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Tol Trans Jawa Selama Lebaran 2024

Tren
6 Suplemen untuk Bantu Atasi Peradangan Sendi

6 Suplemen untuk Bantu Atasi Peradangan Sendi

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang 29-30 Maret 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang 29-30 Maret 2024

Tren
[POPULER TREN] Profil dan Sumber Kekayaan Harvey Moeis | Tarif Listrik PLN mulai 1 April 2024

[POPULER TREN] Profil dan Sumber Kekayaan Harvey Moeis | Tarif Listrik PLN mulai 1 April 2024

Tren
Pengakuan Jim Caviezel, Aktor yang Tersambar Petir Saat Perankan Yesus

Pengakuan Jim Caviezel, Aktor yang Tersambar Petir Saat Perankan Yesus

Tren
Isi Tuntutan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud pada Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Isi Tuntutan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud pada Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK

Tren
Ramai soal Utang Tidur, Bisakah Dilunasi dengan Tidur Lebih Lama?

Ramai soal Utang Tidur, Bisakah Dilunasi dengan Tidur Lebih Lama?

Tren
Berkaca dari Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, Bagaimana Cara Menghindarinya?

Berkaca dari Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim, Bagaimana Cara Menghindarinya?

Tren
45 Ucapan Selamat Hari Jumat Agung Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

45 Ucapan Selamat Hari Jumat Agung Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Tren
Peneliti Ungkap Cara Manusia Purba Bertahan Usai Letusan Gunung Toba

Peneliti Ungkap Cara Manusia Purba Bertahan Usai Letusan Gunung Toba

Tren
Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Program Sarjana Per Semester

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Program Sarjana Per Semester

Tren
Peneliti BRIN Jelajahi Palung Jawa, Apa yang Ditemukan?

Peneliti BRIN Jelajahi Palung Jawa, Apa yang Ditemukan?

Tren
Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Lelah

Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Lelah

Tren
Calon Pengantin Wajib Ikut Bimbingan Perkawinan Mulai Akhir Juli 2024

Calon Pengantin Wajib Ikut Bimbingan Perkawinan Mulai Akhir Juli 2024

Tren
Jepang Tarik Produk Suplemen Penurun Kolesterol Usai Sebabkan 2 Orang Meninggal

Jepang Tarik Produk Suplemen Penurun Kolesterol Usai Sebabkan 2 Orang Meninggal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com