Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencopotan Direksi Garuda Bisa Jadi Shock Therapy Pimpinan BUMN...

Kompas.com - 14/12/2019, 08:00 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

 

KOMPAS.com - Sejumlah gebrakan terus dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir di perusahaan pelat merah.

Selain mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Erick juga mencopot 5 direksi Garuda Indonesia.

Pencopotan tersebut berkaitan dengan kasus dugaan penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade mengatakan miss manajemen dan korupsi menjadi salah satu persoalan yang membelit BUMN dari tahun ke tahun.

"Dari zaman Bu Rini menteri sebelumnya ada 11 direksi BUMN yang jadi tersangka. Ada 6 dirut, ini memprihatinkan jadi harus dilakukan pembenahan," katanya kepada Kompas.com (13/12/2019).

Keenam Direktur Utama BUMN di masa Menteri BUMN Rini Soemarno yang terjerat kasus korupsi adalah Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, Direktur Utama PT PAL Indonesia M Firmansyah Arifin dan Dirut Jasindo Budi Tjahjono.

Kemudian Dirut Perum Perindo Risyanto Suanda, Dirut PTPN III Dolly Pulungan dan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Darman Mappangara.

Baca juga: Duh, Sudah 13 Petinggi BUMN Era Rini Soemarno yang Tersandung Kasus

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III Dolly Pulungan (rompi oranye) berjalan meninggalkan Gedung KPK menuju mobil tahanan, Rabu (4/9/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III Dolly Pulungan (rompi oranye) berjalan meninggalkan Gedung KPK menuju mobil tahanan, Rabu (4/9/2019).

Dia juga meminta kepada Erick Thohir untuk konsisten menjalankan kebijakannya dalam membenahi BUMN.

"Ini kan soal komitmen. Jangan sampai anget-anget tai ayam," paparnya.

Untuk itu, pihaknya memberikan dukungan politik penuh terhadap Erick Thohir untuk melakukan pembenahan di BUMN. Kemudian, akan dilakukan evaluasi setelah 6 bulan.

Dia juga mengingatkan calon pimpinan BUMN yang diangkat Erick Thohir harus benar-benar memiliki profesionalitas, kapabilitas dan kredibilitas. 

Kasus pemecatan direksi Garuda Indonesia pun menurutnya bisa menjadi shock therapy bagi pimpinan BUMN lainnya.

"Sehingga, direksi-direksi lain benar-benar ke depan berhati-hati dan jangan sampai melakukan penyalahgunaan kewenangan," terangnya. 

Dia menambahkan, kasus yang menimpa Garuda Indonesia hanyalah kasus kecil di antara kasus besar lain yang menjerat perusahaan pelat merah tanah air.

Baca juga: Soal Proyek di Garuda, Ini Kata Erick Thohir

Dia mencontohkan, salah satu kasus besar yang turut menimpa BUMN adalah gagal bayar polis asuransi jiwa Jiwasraya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com