Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Sering Kedutan? Ketahui Penyebab dan Perawatannya

Kompas.com - 09/12/2019, 11:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kedutan pada kelopak mata atau disebut myokymia adalah kejang otot-otot mata yang berulang dan tidak disengaja.

Kedutan biasanya terjadi pada kelopak bagian atas, tetapi juga dapat terjadi pada bagian bawah.

Bagi kebanyakan orang, kedutan mungkin tidak begitu terasa. Namun, ada pula yang terasa cukup kuat hingga cukup untuk membuat kelopak mata menutup sepenuhnya.

Kondisi ini adalah keadaan yang berbeda yang dinamakan sebagai blepharospasm.

Kedutan biasanya terjadi setiap beberapa detik hingga satu atau dua menit.

Terjadinya kedutan tidak dapat diprediksi. Kedutan mungkin akan muncul dan hilang selama beberapa hari.

Kemudian, seseorang mungkin juga tidak akan mengalami kedutan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Kedutan sendiri tidak berbahaya dan tidak menyakitkan, tetapi mungkin cukup mengganggu.

Baca juga: Penyebab Mata Kedutan karena Sering Menatap Gadget

Di beberapa kasus yang langka, kedutan pada kelopak mata mungkin juga merupakan tanda awal dari gangguan gerakan kronis, terutama ketika dibarengi dengan kedutan wajah atau gerakan yang tidak terkontrol.

Penyebab

Melansir dari laman Healthline, kejang-kejang atau kedutan pada kelopak mata mungkin terjadi tanpa adanya penyebab yang dapat diidentifikasi. Namun, kedutan kelopak mata dapat disebabkan dan diperburuk oleh hal-hal berikut:

  • Iritasi mata
  • Tegangan kelopak mata
  • Kelelahan
  • Kurang tidur
  • Latihan fisik
  • Efek samping obat
  • Stress
  • Konsumsi alkohol, tembakau, atau kafein

Jika kejang menjadi kronis, mungkin seseorang mengalami benign essential blepharospasm, yaitu kedipan mata tidak terkontrol dan kronis.

Penyebab jelas dari kondisi tersebut belum diketahui pasti, tetapi berikut adalah hal-hal yang dapat memperburuk kondisi tersebut:

  • Blepharitis, atau inflamasi kelopak mata
  • Konjungtivitis atau mata merah
  • Mata kering
  • Iritan lingkungan seperti angin, cahaya terang, matahari, atau polusi udara
  • Kelelahan
  • Sensitivitas cahaya
  • Stress
  • Terlalu banyak alkohol atau kafein
  • Merokok

Kondisi ini lebih banyak dialami oleh perempuan daripada laki-laki. Kondisi dapat semakin parah dan menyebabkan hal-hal berikut:

  • Pandangan kabur
  • Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya
  • Kejang wajah

Komplikasi

Gejala gangguan saraf atau otak yang berawal dari kedutan sangatlah jarang.

Ketika kedutan adalah pertanda dari kondisi yang lebih serius, biasanya gejala kedutan dibarengi dengan gejala lain.

Baca juga: Cara Menghentikan Mata Kedutan

Gangguan otak dan saraf yang dapat menyebabkan kedutan kelopak mata antara lain:

  • Bell's palsy (facial palsy), merupakan kondisi yang dapat menyebabkan satu sisi dari wajah untuk turun ke bawah
  • Dystonia, yang menyebabkan kejang otot tidak terduga dan berdampak pada bagian tubuh untuk memutar
  • Cervical dystonia, yang menyebabkan kejang leher dan kepala berputar ke posisi yang tidak nyaman
  • Sklerosis ganda, yaitu penyakit pada sistem saraf yang menyebabkan masalah-masalah kognitif dan pergerakan
  • Sindrom tourette, yang dicirikan oleh pergerakan tidak diinginkan hingga kejang otot.

Perawatan

Untuk meredakan kedutan mata, dapat dilakukan hal-hal berikut:

  • Meminum kafein lebih sedikit
  • Tidur cukup
  • Menjaga kelumasan mata dengan air mata tiruan atau tetes mata
  • Mengompres mata agar tetap hangat ketika mulai dirasakan kedutan atau kejang-kejang pada kelopak mata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

4 Fakta Istri Dokter TNI Jadi Tersangka Usai Ungkap Perselingkuhan Suaminya

Tren
Aksi Heroik Karyawan Alfamart Semarang Kejar Pencuri hingga Terseret ke Aspal Diganjar Kenaikan Jabatan

Aksi Heroik Karyawan Alfamart Semarang Kejar Pencuri hingga Terseret ke Aspal Diganjar Kenaikan Jabatan

Tren
Buka mudikgratis.dephub.go.id, Motis Arus Balik 2024 Sudah 93 Persen

Buka mudikgratis.dephub.go.id, Motis Arus Balik 2024 Sudah 93 Persen

Tren
Biaya Kuliah Kedokteran UGM, UI, IPB, Undip, dan Unair Jalur SNBT 2024

Biaya Kuliah Kedokteran UGM, UI, IPB, Undip, dan Unair Jalur SNBT 2024

Tren
Viral, Video Ibu-ibu Makan Lesehan di Bandara Changi Singapura, Bagaimana Aturannya?

Viral, Video Ibu-ibu Makan Lesehan di Bandara Changi Singapura, Bagaimana Aturannya?

Tren
Syarat dan Biaya Perpanjangan SIM Mati Tanpa Bikin Baru, Berlaku pada 16-20 April

Syarat dan Biaya Perpanjangan SIM Mati Tanpa Bikin Baru, Berlaku pada 16-20 April

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com