Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Pertemuan Nasdem dan PKS...

Kompas.com - 02/11/2019, 08:06 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh melakukan pertemuan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, Rabu (30/10/2019).

Paloh sempat memberikan sinyal bahwa Nasdem siap menjadi oposisi ketika ditanya wartawan usai pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin di Gedung Kura-Kura, Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Padahal, Nasdem selama ini jelas memberikan dukungannya kepada Pemerintahan Jokowi. Bahkan tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju berasal dari Nasdem.

Melihat hal itu, peneliti Departemen Politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, Partai Nasdem akan mengambil peran ganda.

Menurut dia, peran ganda tersebut adalah sebagai partai koalisi pemerintahan dan juga mungkin pada saat yang sama akan ikut men-challenge kebijakan pemerintah di Senayan.

"Nasdem sadar ada market politik yang besar dari pemilih yang tidak happy dengan kebijakan Gerindra masuk ke koalisi," ujar Arya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/11/2019).

Lebih lanjut, kata dia Nasdem ingin mengambil market pemilih yang preferensi politiknya bukan Jokowi dan mengambil pemilih yang dari pemilih Gerindra yang kecewa dengan pilihan Gerindra.

Selain itu, pertemuan antara Nasdem dan PKS menurutnya merupakan kode keras ke Pemerintah dan Partai Koalisi bahwa Nasdem mungkin tidak sepenuhnya happy dengan proses pembentukan kabinet.

Baca juga: Langkah Panjang Nasdem untuk 2024...

Blok Baru

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berbincang dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc. PUSPA PERWITASARI Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berbincang dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

Pertemuan antara Nasdem dengan PKS, imbuhnya menunjukkan Nasdem ingin membuat blok baru politik, Nasdem ingin memberikan pesan ke pemerintah, bahwa dia punya power politik yang kuat.

Ketika disinggung apakah Nasdem sepenuhnya akan menjadi oposisi, Arya tidak sependapat dengan hal tersebut.

"Karena Nasdem punya 3 kursi menteri di kabinet dan kecil kemungkinan Nasdem mau melepaskannya," lanjut dia.

Hal berbeda diungkapkan oleh Direktur Pusat Kajian Politik (Puskapol) UI Aditya Perdana.

Ia menilai Nasdem ingin belajar dari PKS yang pernah berada dalam posisi di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan saat itu juga sangat kritis terhadap pemerintahannya.

"Jadi, karena memang Nasdem sendiri kan waktu setelah pembentukan kabinet, kelihatan sekali punya sikap yang kritis dengan masuknya Gerindra," kata Aditya.

Meskipun, terdapat kader Nasdem yang berada di kabinet, bisa jadi nanti kader Nasdem tersebut juga cukup kritis terhadap langkahnya pemerintah.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Nasdem Jadi Oposisi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com