KOMPAS.com - Akibat fatal yang disebabkan oleh infeksi kutu pertama kali ditemukan di Inggris.
Hal ini berdasarkan keterangan dari otoritas kesehatan yang berhasil mendeteksi adanya persebaran infeksi ini.
Para ahli menyebut tingkat risiko infeksi memang sangat rendah, tetapi mereka mengimbau masyarakat untuk berhati-hati akan keberadaan kutu, parasit kecil yang masih berkerabat dengan laba-laba dan tungau.
Hewan kecil ini diketahui bisa menyebabkan infeksi bernama Tick-borne Encephalitis (TBE). TBE merupakan infeksi yang menyerang sistem syaraf pusat. Infeksi ini salah satunya bisa berupa meningitis.
Berdasarkan keterangan Public Health England (PHE), infeksi ini datang tanpa gejala yang bisa dirasakan oleh si penderita. Namun, sebagian di antaranya akan mengalami gejala seperti terserang flu.
Sebagian yang lain, akan mengalami serangan yang serius pada otak dan sistem syaraf pusat.
Baca juga: Sama-sama Sebabkan Gatal, Ini Beda Kutu dan Ketombe
Infeksi ini berasal dari Skandinavia, namun sekarang sudah terdeteksi di Thetford Forest, Inggris Timur dan di negara-negara bagian selatan Inggris seperti Hampshire dan Dorset.
Mereka yang sempat melintasi area pedesaan yang terinfeksi kutu ini maka berisiko terjangkit TBE.
Seseorang telah terinfeksi TBE di awal tahun ini, dan karena alasan itu ia menjalani proses penyembuhan total. Selain itu, belum ada lagi kasus yang teridentifikasi.
Berdasarkan riset dari PHE, di tahun 2017 dilaporkan terdapat lebih dari 3.000 kasus TBE di Eropa, dan 9 di antaranya berujung fatal.
Angka infeksi ini semakin meningkat di Eropa akibat perubahan cuaca dan kegiatan rekreasi di luar ruangan.
Kemungkinan, kutu ini terbawa sampai ke Inggris akibat kawanan burung yang bermigrasi. Kemungkinan lain, kutu yang membawa virus ini datang bersama hewan peliharaan yang dibawa ke luar Eropa.
"Kutu-kutu ini membawa sejumlah penyakit seperti Lyme, jadi kami ingatkan masyarakat untuk waspada dan melakukan pencegahan persebaran kutu, terutama ketika berkunjung di daerah terbuka, seperti hutan, kebun, atau taman," kata salah seorang dari PHE Nick Phin.
Diketahui, kutu terdeteksi sangat mewabah sejak Mei hingga Oktober.
Salah satu cara mencegah infeksi yang datang dari gigitan kutu ini salah satunya bisa dengan menghidari tempat-tempat sebagaimana disebutkan oleh Phin dan tidak bertelanjang kaki saat berjalan di luar rumah.
Bisa juga dengan menggunakan lotion anti serangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.