Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Mendengarkan Musik Saat Berolahraga? Ini Manfaatnya

Kompas.com - 30/10/2019, 08:05 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada berbagai cara yang dilakukan oleh seseorang untuk meningkatkan semangat dan motivasi berolahraga.

Mendengarkan musik adalah salah satunya. Ternyata, ada manfaat-manfaat yang diperoleh dari mendengarkan musik saat berolahraga.

Berikut in adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari mendengarkan musik saat berolahraga:

1. Membantu menjaga kecepatan

Melansir dari laman reidhealth.org, musik menciptakan respon ritme.

Respon ritme ini adalah kecenderungan dari orang untuk menyesuaikan gerakan dengan musik yang didengarkan.

Dikutip dari New York Times, seorang Profesor Psikologi Olahraga di Brunel University Inggris Costas Karageorghis, mengatakan bahwa tempo terbaik adalah antara 120 dan 140 bit per menit.

2. Meningkatkan mood dan motivasi

Sebuah studi yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology menyatakan bahwa orang mendengarkan musik untuk memperbaiki mood dan motivasi. Salah satu caranya adalah dengan mendengarkan musik yang riang.

3. Mencegah cedera

Melansir dari laman healthline.com, musik yang didengarkan dengan tempo yang tepat dapat meningkatkan ritme dan menghindarkan dari kecelakaan atau cedera.

Sebab, gerakan tubuh cenderung akan selaras dengan tempo musik yang cepat. Gerakan yang selaras tersebutlah yang akan menurunkan risiko cedera.

Baca juga: Mengapa Orang Tua Tidak Menyukai Musik Modern?

4. Membantu mencapai batas

Musik dapat membantu mengubah persepsi akan batas kemampuan dengan menghalangi beberapa penyebab rasa lelah.

Penelitian pada 12 peserta laki-laki menghasilkan kesimpulan bahwa ketika mereka mendengarkan musik pada tempo-tempo yang berbeda saat bersepeda, mereka akan bekerja lebih keras dengan musik yang lebih cepat dan lebih menyukai musik tersebut daripada musik bertempo lambat.

Musik yang tepat dapat mendistraksi seseorang dari upaya yang berlebih dan membuat tidak sadar sedang melakukan penambahan tenaga.

Ini berarti bahwa seseorang dapat berolahraga lebih keras dan lebih baik dibanding apa yang ia kira.

Namun, musik tidak benar-benar membuat seseorang melewati batas kemampuan tubuhnya. Musik kurang efektif dalam menurunkan tingkat aktivitas yang dirasakan ketika sudah berolahraga dengan tenaga maksimal.

Penelitian menunjukkan bahwa ketika tingkat detak jantung telah mencapai zona anaerobik, musik tidak lagi menjadi efektif. Tubuh dan otot yang membutuhkan oksigen menjadi lebih terasa daripada irama musik yang diperdengarkan.

Oleh karena itu, musik tidak cocok untuk olahraga-olahraga dengan intensitas sangat tinggi.

5. Mengurangi Stres

Mendengarkan musik saat berolahraga juga dapat menurunkan tingkat stres.

Saat melakukan olahraga, tubuh akan menghasilkan hormon endorfin. Hormon ini dapat menurunkan stres. Jika ditambah dengan musik yang didengarkan saat berolahraga, efek berkurangnya stres akan semakin terasa. 

Baca juga: Mengenang Habibie, dari Dunia Dirgantara hingga Kecamannya terhadap Musik Rap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

Beredar Kabar Dugaan Calo Tiket Mudik dari Pejabat KAI, Ini Kata KAI

Tren
10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Serikat Masih Kokoh di Puncak

10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Serikat Masih Kokoh di Puncak

Tren
The Simpsons Disebut Sudah Memprediksi Runtuhnya Jembatan Baltimore, Bagaimana Faktanya?

The Simpsons Disebut Sudah Memprediksi Runtuhnya Jembatan Baltimore, Bagaimana Faktanya?

Tren
Hindari Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat, Ini 3 Alasannya

Hindari Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat, Ini 3 Alasannya

Tren
7 Daftar Pelanggaran Etik yang Terbukti Dilakukan Anwar Usman

7 Daftar Pelanggaran Etik yang Terbukti Dilakukan Anwar Usman

Tren
9 Cara untuk Menyampaikan Rasa Cinta Kepada Kucing Peliharaan

9 Cara untuk Menyampaikan Rasa Cinta Kepada Kucing Peliharaan

Tren
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan Penyakit Gagal Ginjal dan Batu Ginjal

Tren
Resmi, Indonesia-Singapura Berlakukan Perjanjian Ekstradisi Buronan

Resmi, Indonesia-Singapura Berlakukan Perjanjian Ekstradisi Buronan

Tren
RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

RUU DKJ Resmi Disahkan Jadi UU, Jakarta Sudah Tak Lagi Jadi Ibu Kota?

Tren
Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Resmi, Masa Jabatan Kepala Desa Maksimal 8 Tahun, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Pemerintah Resmi Tidak Naikkan Tarif Listrik April-Juni 2024, Ini Alasannya

Tren
7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

7 Poin Penting dalam UU DKJ, Salah Satunya Mengatur soal Pemilihan Gubernur dan Wakilnya

Tren
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp 100 Juta di Jakarta Barat

Tren
Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Imigrasi Umumkan Paspor RI Akan Resmi Ganti Warna mulai 17 Agustus 2024, Apa Alasannya?

Tren
Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Mengenal Caracal, Ras Kucing Liar yang Diduga Ditelantarkan Okin sampai Mati

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com