Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos Keliru Seputar Stroke

Kompas.com - 28/10/2019, 07:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) stroke adalah penyebab utama kedua kematian dan penyebab utama ketiga kecacatan dunia.

Penyebab stroke dipicu gangguan pasokan darah ke otak karena pembuluh darah pecah atau tersumbat oleh gumpalan.

Akibatnya, pecahnya pembuluh darah atau gumpalan tersebut menghambat pasokan oksigen dan nutrisi sehingga terjadilah kerusakan pada jaringan otak.

Penyakit ini bisa kita hindari jika melakukan pencegahan secara dini.

Akan tetapi, ada mitos-mitos yang beredar dan membuat banyak orang salah paham mengenai cara pencegahan stroke.

Melansir dari berbagai sumber, berikut lima mitos keliru seputar stroke:

1. Stroke bukan cedera otak

Faktanya, stroke terjadi akibat cedera pada otak karena pembekuan darah atau pendarahan ke pembuluh darah di otak.

Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak berhenti. Stroke kadang-kadang disebut "serangan otak."

Jika aliran darah terputus lebih dari beberapa detik, otak tidak bisa mendapatkan darah dan oksigen. Sel-sel otak bisa mati sehingga menyebabkan cedera.

Baca juga: 7 Cara Terhindar dari Stroke

2. Stroke hanya terjadi pada orang tua

Banyak orang menganggap stroke hanya terjadi pada mereka yang telah berusia lanjut.

Risiko stroke memang meningkat seiring bertambahnya usia. Data menunjukkan, tiga perempat kasus terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun.

Selain itu, risiko stroke juga dua kali lebih tinggi pada seseorang yang berusia di atas 55 tahun.

Faktanya, stroke juga bisa terjadi pada mereka yang berusia lebih muda.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA), para peneliti menemukan tingkat rawat inap stroke iskemik meningkat secara signifikan baik untuk pria dan wanita pada usia 18 hingga 54 tahun.

Risiko stroke juga dua kali lipat lebih tinggi pada pria berusia 18 hingga 34 tahun dan 35 hingga 44 tahun dalam dua dekade terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com