Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Selidiki Hubungan Antara Sakit Kepala dan Nyeri Punggung

Kompas.com - 13/10/2019, 15:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para peneliti internasional baru-baru ini melakukan riset adanya hubungan antara sakit kepala dan nyeri punggung.

Dilansir dari laman Medical News Today, sebuah tinjauan terhadap 14 studi menemukan bahwa orang dengan sakit kepala terus menerus atau sakit punggung dua kali mungkin mengalami gangguan lainnya.

Penelitian terbaru menyebutkan, ada hubungan kuat antara sakit kepala dengen nyeri di punggung bawah.

Sakit kepala kronis dan nyeri punggung yang terjadi terus menerus atau terjadi secara persisten merupakan kondisi yang melemahkan.

Sakit kepala kronis dan sakit punggung muncul dalam lima penyebab utama hidup dengan disabailitas.

Tenaga kesehatan profesional kerap kali menangani kedua kondisi tersebut secara terpisah, namun ada teori bahwa pada sebagian orang kedua gejala itu muncul bersamaan.

Baca juga: Sains Jelaskan Kenapa Merokok Bikin Sakit Kepala Migrain

Karenanya, menangani kedua gejala itu sebagai satu kondisi yang saling terkait mungkin akan memberikan hasil yang lebih baik.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, sebanyak empat persen individu dewasa mengalami sakit kepala pada 15 hari atau lebih setiap bulannya.

Sedangkan menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, hingga sekitar 80 persen orang dewasa mengalami nyeri punggung bagian bawah setidaknya sekali dalam seumur hidup mereka.

Sementara 20 persen di antaranya mengalami sakit punggung dan terus berkembang hingga taraf kronis.

Selain itu, sebuah studi di Jerman pada 2013 menemukan adanya hubungan antara nyeri punggung bagian bawah dengan sakit kepala kronis, baik tipe migrain maupun tegang.

Para peneliti dari Universitas Warwick, Inggris telah menemukan adanya hubungan yang lebih kuat antara kedua gejala itu.

Selain itu, sebuah ulasan yang dimuat dalam Journal of Headache and Pain, membahas 14 studi terpisah dengan berbagai tingkat ukuran sampel, termasuk studi dengan 88 peserta hingga yang terbesar melibatkan 404.206 individu.

Studi ini menyimpulkan salah satu jenis sakit kepala dan gangguan nyeri punggung tertentu.

Hasilnya, tim mencatat, beberapa kondisi menggambarkan para responden yang mengalami sakit kepala yang terjadi selama minimal tiga bulan, juga mengalami rasa sakit pada bagian di antara bawah tulang iga dan lipatan bokong pada periode yang sama.

Tinjauan tersebut juga menemukan bahwa semua studi yang dilakukan saling berhubungan. Namun, kemungknan mengalami kedua kondisi tersebut sangat bervariasi.

"Dalam sebagian besar studi, kami menemukan bahwa kemungkinannya sekitar dua kali lipat, bagaimanapun Anda dua kali mengalami rasa sakit kepala atau nyeri punggung bawah kronis," ucap Prof. Martin Underwood.

Selain itu, bagi orang yang memiliki migrain, kemungkinan untuk mengalami sakit punggung lebih besar.

Baca juga: INFOGRAFIK: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Kerap Sakit Kepala setelah Makan?

Para peneliti juga menemukan kemungkinan ada hubungan antara bagimana orang bereaksi terhadap rasa sakit. Hal ini membuat beberapa orang lebih sensitif terhadap penyebab sakit kepala, terutama migrain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com