Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2019, 20:33 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar merapatnya Gerindra ke kubu pemerintah santer diberitakan. Bahkan, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui adanya pembicaraan antara utusan Partai Gerindra dengan Presiden Joko Widodo terkait tawaran posisi menteri dalam pemerintahan periode 2019-2024.

Tak hanya itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga menyebutkan bahwa Prabowo sudah menyiapkan nama-nama calon menteri untuk Kabinet Kerja jilid II.

Menanggapi hal itu, dosen Fakultas Sosial Politik UGM, Kuskridho Ambardi sikap Gerindra tersebut merupakan sikap khas partai politik di Indonesia.

"Khasnya, posisi politik sebelum pemilu dan saat kampanye berlawanan dengan posisi setelah pemilu," kata Dodi, panggilan akrab Kuskridho, kepada Kompas.com, Selasa (8/10/2019).

Baca juga: Pembicaraan Jatah Menteri antara Gerindra dan Jokowi...

Menurutnya, saat pemilu sejumlah partai seringkali menjual kritik dan gagasan-gagasan oposisi.

Akan tetapi, gagasan-gagasan tersebut akan dibuang ketika pemilu selesai.

"Semua partai di indonesia memiliki kecenderungan begitu," kata Dodi.

Biasanya, kecocokan tawar-menawar dengan presiden terpilih menjadi salah satu kunci apakah partai itu masuk ke dalam pemerintahan atau menjadi oposisi.

"Kalau tak menerima pun, itu bukan karena pertimbangan gagasan dan sikap politik sebagaimana dipegangnya saat pemilu dulu," ujar dia.

Jika menilik tren selama ini, sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga pemerintahan Presiden Joko Widodo, partai yang sebelumnya menjadi oposisi tak ada yang masuk ke dalam pemerintahan.

Menurut Dodi, tren seperti itu kemungkinan bisa terjadi.

"Tapi lagi, oposisi di Indonesia itu muncul krn kegagalan kesepakatan bagaimana mendistribusikan kekuasaan," kata Dodi.

"Bukan semata karena perbedaan gagasan dan kebijakan," sambungnya.

Terkait dengan proses check and balance, Dodi menilai bahwa kritik kepada pemerintah akan tetap ada, meski parti oposisi bergabung dengan pemerintah.

Menurutnya, kritik tak selalu didorong oleh gagasan semata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Tren
Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Tren
7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

Tren
Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Tren
Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Tren
Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Tren
BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Tren
8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

8 Ikan yang Tidak Boleh Dimakan Ibu Hamil, Apa Saja?

Tren
Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Prakiraan BMKG: Daftar Wilayah yang Berpotensi Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 Maret 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

[POPULER TREN] Penjelasan Kitabisa soal Pemilik Xpander Tabrak Porsche yang Disebut Galang Dana | Fenomena Refleksi Sinar Matahari di Dekat Sumatera

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com