Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Ada Bahaya di Balik Penggunaan Tisu Toilet

Kompas.com - 07/10/2019, 18:20 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di Indonesia, dengan ketersediaan air yang mencukupi, penggunaan tisu toilet untuk membasuh setelah setelah buang air besar atau buang air kecil mungkin belum lumrah.

Tak seperti di banyak negara, yang hanya mengandalkan tisu untuk bebersih.

Meski demikian, terkadang di toilet umum seperti di gedung perkantoran, hotel, atau tempat-tempat umum lainnya yang menyediakan toilet dalam bentuk toilet duduk, bukan jongkok, ada yang hanya menyediakan tisu toilet, tanpa selang air untuk membasuh setelah buang air.

Ada anggapan bahwa penggunaan tisu lebih higienis karena tangan tak menyentuh langsung bekas kotoran yang tersisa.

Penggunaan tisu juga diklaim sebagai upaya penghematan penggunaan air bersih.

Tahukah Anda, penggunaan tisu toilet juga mengandung risiko?

Dikutip dari Mirror, menggunakan tisu untuk membersihkan anus tidak efektif untuk membuatnya benar-benar bersih dari sisa kotoran yang menempel.

Baca juga: Jangan Jongkok di Toilet Duduk, Ini Alasannya dari Sisi Kesehatan

Mengelapkan tisu justru bisa membuat sisa kotoran melebar ke sekitar anus.

Sebaliknya, penggunaan tisu setelah BAB secara berkepanjangan memiliki risiko kesehatan.

Ilustrasi bidetShutterstock.com Ilustrasi bidet
Salah satunya adalah melukai anus, wasir, dan menyebabkan infeksi saluran kemih.

Penulis buku “The Big Necessity: The Unmentionable World of Human Waste and Why It Matters” Rose George, menyebutkan, dibutuhkan waktu hingga 12 minggu untuk memulihkannya seperti keadaan semula.

Tisu toilet hanya memindahkan kotoran, bukan membersihkannya. Kamu tidak mungkin mandi menggunakan handuk kering. Mengapa bisa kamu berpikir tisu kering toilet membersihkanmu?” ujar Rose George.

George bahkan menyebut jutaan orang berjalan dengan kondisi anusnya yang masih kotor, hanya saja mereka tidak menyadarinya dan menganggap semuanya dalam kondisi bersih.

Lalu apa opsi yang lebih baik untuk menggantikan tisu ini?

Pilihan pertama adalah penggunaan bidet atau air yang muncul dari arah dalam toilet dengan tekanan kekuatan tertentu sehingga bisa membersihkan area anus seusai buang air besar atau kecil.

Hanya saja, tidak semua toilet duduk dilengkapi dengan bidet.

Opsi lain yang masih mungkin dilakukan adalah menggunakan tisu basah.

Bidet dan tisu basah menjadi 2 pilihan yang bisa dilakukan untuk membersihkan sisa kotoran setelah BAB.

Keduanya lebih baik daripada menggunakan tisu kering yang berpotensi hanya memindahkan kotoran dan melukai anus yang memiliki kulit sensitif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Indonesia 17-18 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Indonesia 17-18 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Ahli Hukum soal Istri TNI Terjerat UU ITE Ungkap Suami Selingkuh | NIK Jakarta yang Dinonaktifkan Pekan Ini

[POPULER TREN] Kata Ahli Hukum soal Istri TNI Terjerat UU ITE Ungkap Suami Selingkuh | NIK Jakarta yang Dinonaktifkan Pekan Ini

Tren
Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com