Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ranitidin, Pernah Jadi Produk Terlaris hingga Kini Ditarik dari Peredaran

Kompas.com - 07/10/2019, 16:50 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik produk ranitidin dari peredaran.

Melalui laman resminya, BPOM menjelaskan bahwa penarikan ranitidin dilakukan karena adanya kajian soal cemaran N-Nitrosodimethylamine (NDMA) pada produk obat yang mengandung ranitidin.

Kajian ini sebelumnya dipublikasikan U.S Food and Drug Administration (US FDA) dan European Medicine Agency (EMA).

Penarikan ini dimulai dari adanya investigasi dari US FDA dan badan-badan kesehatan internasional terhadap Zantac, yang secara generik dikenal sebagai ranitidin.

Investigasi tersebut dilakukan setelah adanya penemuan kemungkinan pemicu kanker dari ranitidin.

Ranitidin biasanya dikonsumsi untuk menurunkan produksi asam lambung pada pasien dengan kondisi seperti heartburn dan maag.

Baca juga: BPOM Tarik Ranitidin dari Peredaran

Produk ini tersedia baik versi obat bebas maupun yang harus melalui resep dokter.

Beberapa pihak yang sudah menarik peredaran ranitidin adalah CVS, Walgreens, Walmart, dan Rite Aid di Amerika Serikat.

Kanada dan Perancis pun telah menarik obat-obat tersebut.

Bangladesh juga sempat mengeluarkan pelarangan sementara terhadap kegiatan impor, produksi, maupun penjualan ranitidin selama proses investigasi.

Negara-negara lain juga digadang-gadang akan menyusul keputusan ini.

Perjalanan ranitidin

Seperti apa perjalanan ranitidin hingga kini ditarik dari peredaran?

Melansir Reuters, berikut rentang perjalanan produk Zantac atau Ranitidin dari awal dipasarkan hingga ditarik:

1983
Glaxo Holdings Ltd menerima persetujuan pertama dari US FDA untuk produk Zantac.

Persetujuan ini berlaku untuk pengobatan jangka pendek dari bentuk-bentuk umum penyakit maag.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com